Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi Lucid Dream dan Sleep Paralysis

24 April 2022   22:09 Diperbarui: 24 April 2022   22:13 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan terakhir kali kamu bermimpi?
Apakah kamu ingat detailnya?
Apakah kamu pernah sadar saat berada dalam mimpi?
Pengalaman mimpi di dalam tidur itu seperti ada dan tiada, seperti terjadi dan tidak terjadi, seperti fiksi dan sains. Kalau opini saya, mimpi itu seperti masuk isekai (istilah di dunia anime tentang dunia fantasi, dimana karakter utama masuk ke dalamnya).

Tetapi terlepas dari itu semua, mimpi adalah topik yang selalu unik untuk diulik. Kalau kamu searching di Google, ada banyak artikel yang muncul dan pembahasannya dikaitkan oleh berbagai bidang ilmu. Mulai dari segi ilmiah, seperti tahap-tahapan tidur sampai akhirnya memunculkan mimpi, atau dari segi psikologi, dimana mimpi adalah refleksi keadaan mental sang pemimpi, seperti kelelahan, stres, tertekan, emosi yang selama ini orang itu sendiri tidak tahu, atau dari segi agama, seperti mimpi buruk berasal dari setan sedang mimpi baik berasal dari Tuhan, atau dari segi supranatural, yang menjelaskan bahwa mimpi adalah cuplikan masa depan yang suatu saat akan kita alami, seperti perjalanan waktu ke masa lalu atau masa depan. Dan masih banyak lagi artikel-artikel yang ada sangkut pautnya dengan mimpi, seperti tindihan, tidur berjalan, kemampuan indigo, atau yang paling aneh menurut saya yaitu titisan. Tapi saya tidak mau nge-judge karena mungkin di beberapa kepercayaan, reinkarnasi memang ada.

Fenomena tindihan atau bahasa ilmiahnya adalah sleep paralysis dan fenomena lucid dream. Kira-kira berapa kali kamu mengalaminya dalam satu tahun? Atau dalam satu bulan? Atau malah tidak pernah sama sekali? Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai lucid dream dan sleep paralysis, bisa anda cari sendiri di google. Bahkan detailnya ada di wikipedia.

Lucid dream merujuk pada mimpi sadar. Biasanya ditandai dengan mengingat banyak hal dengan jelas dalam mimpi dan rasa sakit yang bisa dirasakan seperti benar-benar terjadi. Namun sayangnya sebagian besar lucid dream adalah mimpi menakutkan atau menyakitkan. Jujur saya sendiri tidak pernah mimpi menyenangkan ketika dalam lucid dream, malah parahnya saya malah kembali ke masa lalu dimana orang-orang yang saya benci kembali menyakiti saya. Sial dong! Soalnya saya merasakan sakit 2x.

Yang ingin saya bahas di sini adalah tentang dua artikel yang saya temukan agak lama, sekitar desember 2021. Artikel ini sangat menarik perhatian saya, namun karena tulisan saya bakal panjang, jadi saya akan memecahnya menjadi dua bagian. Di tulisan ini saya akan membahas artikel yang pertama dulu.

Artikel ini berasal dari website www.popbela.com yang judulnya "Terjebak dalam mimpi dan sulit bangun? Ini 5 penjelasan ilmiahnya". Anda bisa membacanya sendiri apa saja 5 alasan yang dipaparkan dalam artikel tersebut. Sebenarnya pengalaman tidak bisa bangun tidur padahal sudah tersadar ini, sangat menarik bagi saya. Saya pernah mengalaminya beberapa kali dalam rentang waktu yang lama. Yaitu pada masa awal masuk sekolah menengah atas hingga sekarang (sekarang saya berusia 20-an). Hanya saja intensitasnya tidak sebanyak dulu saat masih belasan tahun. Karena penasaran, dulu saya mencoba mencari apakah semua orang mengalami hal itu karena saya sendiri tidak paham kalau itu disebut lucid dream. Saya mengetik di pencarian, 'Apakah semua orang mimpi sadar?' atau 'Apakah mimpi sadar normal?' atau 'tidur tindihan' atau 'ditindihi sesuatu saat tidur' karena khawatir kalau saya mulai tidak normal atau diganggu makhluk halus. Saat mencarinya, muncullah satu istilah tadi, yaitu lucid dream dan sleep paralysis. Ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa setidaknya setengah dari populasi manusia, sekitar 55% mengalaminya, setidaknya sekali seumur hidup mereka. Artikel yang saya temukan di google saat itu terdengar menyeramkan (saya baca pada masa sekolah dulu) apalagi fenomena tindihan yang katanya diganggu makhluk halus, saya jadi merinding dan takut tidur. Karena terlalu banyak sleep paralysis dan lucid dream yang saya alami semasa remaja, saya tidak banyak ingat. Saya ingat ada 2 mimpi yang menyeramkan.

Saya ingin membagikannya, mungkin kalian bisa skip kalau tidak suka atau tidak percaya. Tapi kalaupun kamu tidak percaya, setidaknya ini cerita yang cukup menarik seperti cerita pendek yang biasa kalian baca, hehe. Kedua mimpi ini terjadi di tahun 2016 dan 2017. Yang pertama adalah lucid dream tahun 2017 dulu, saat itu saya benar-benar dalam keadaan yang sangat buruk secara mental di sekolah. Dan mimpinya itu seperti ini.

Saya berjalan biasa di tempat yang remang-remang kemudian dari jauh saya melihat ada seorang teman, tepatnya sahabat saya. Dia tersenyum lebar seolah bahagia sekali sambil melambai. Saya juga membalasnya dengan senyum hangat seperti biasa. Dia berlari dan memeluk saya, teman itu perempuan. Lalu tiba-tiba dia berbisik di telinga, dia bilang seperti ini.

"Emang kamu bodoh ya, percaya begitu saja sama aku." beberapa detik kemudian teman itu mengeluarkan sebilah pisau lalu dia tancapkan di bahu kanan saya. Saya ingat tangan saya gemetaran, saya sungguh tidak bisa menjelaskan rasa sakitnya. Rasanya sakit sekali, saya bahkan melihat darah merembes ke saku celana baju tidur yang saya pakai. Dia melepaskan pelukannya dan tersenyum licik lalu berjalan melenggang meninggalkan saya di sana. Saya bisa merasakan napas saya mulai pendek. Saya sempat bergumam 'Apakah aku akan mati?' saya kira saya beneran mati, lalu saya sadar kalau itu hanya mimpi. Saya melihat siluet teman saya yang berjalan menjauh. Saya ingin menangis namun saya meyakinkan diri sendiri bahwa ini mimpi dan yang perlu dilakukan adalah bagaimana cara keluar dari mimpi menyedihkan ini.

Saya memejamkan mata berkali-kali namun tidak bisa bangun, dan sakit di bahu kanan saya makin menjadi. Hingga merambat ke tangan dan seluruh badan.

Saya mati-matian memejamkan mata, lalu secepat sambaran kilat, saya tiba-tiba terlentang di kasur saya. Ternyata saya berhasil bangun. Saya merasakan keringat mengalir di tubuh, lalu segera memeriksa bahu kanan dan masih ada nyeri aneh di sana. Saya melihat jam di dinding lalu saya memutuskan melupakan mimpi aneh itu dan segera pergi ke sekolah. Dan saat itulah malapetaka terjadi, sampai sekarang saya menyesal kenapa saya pergi ke sekolah hari itu. Saya tidak bisa menceritaknnya di sini hanya saja saya mengalami hal yang membuat saya frustasi dalam hidup saya, bahkan sampai terbawa mimpi buruk sampai sekarang. Saya terlibat sebuah kasus hebat dengan teman saya itu di sekolah (teman yang menusuk saya di mimpi). Setelah kejadian itu dan mimpi buruk yang saya alami, saya agak paranoid melihat pisau. Karena masih nyeri beberapa hari, saya tempelkan salonpas di punggung, itu tidak mengurangi kecemasan tapi mengurangi rasa sakit fisiknya. Saya dulunya adalah orang yang tidak percaya hal-hal seperti itu, jadi saya berpikirnya logis dan ilmiah. 'mungkin saya lagi stres makanya bahu saya makin hari makin sakit' begitu batin saya, alias tidak menyangkut pautkannya dengan mimpi sadar.

Kemudian mimpi yang kedua terjadi pada tahun 2016, ketika saya duduk di kelas 11. Saat itu saya tertidur pada jam kosong sekitar pukul 9 atau 10. Ya kamu tidak salah baca, saya mengalami lucid dream di sekolah, di dalam kelas yang ramai (saya memang sering tidur di kelas). mimpinya cukup seram. Mimpinya seperti ini.

Saya tiba-tiba bangun dan melihat sekeliling adalah murid-murid asing (bukan teman sekelas). Mereka menunduk seperti sedang sibuk menulis sesuatu di buku mereka. Saya berdiri lalu berjalan di kelas, dari bangku deret pertama, mereka semua menunduk, jari jari tangan mereka yang memegang bolpoin, terlihat kusut dan menyeramkan. Saya berjalan cukup lama, hingga seseorang dari luar kelas tiba-tiba memanggil saya. Dia meminta saya kembali duduk dan cepat bangun, di berteriak 'Bangun! Bangun!" dan saya masih tidak paham dia siapa dan mengapa memanggil nama saya. Lalu saya kembali ke tempat duduk, namun siswa laki-laki yang berada di depan saya tiba-tiba menoleh ke belakang. 

Saya terkejut, takut namun tidak bisa menjerit. Wajahnya dipenuhi tinta hitam, keluar dari semua lubang di wajahnya, mata, hidung, telinga dan mulut. Bahkan seragam putihnya tiba-tiba berubah menjadi merah dan orang yang meneriaki saya di luar kelas tiba-tiba hilang. Lalu saya melihat kanan kiri saya, ternyata mereka semua bukanlah manusia. Saya panik namun tidak bisa lari. Tiba-tiba saya sadar kalau itu ternyata mimpi. Saya mengepalkan tangan dengan amat sangat susah payah lalu menarik napas dan memejamkan mata lalu berteriak sekeras mungkin. Proses inilah yang terasa sangat lama. Saya tidak bisa mengendalikan tubuh namun saya sadar bahwa itu bukan dunia manusia dan saya tidak seharusnya di sana. Saya sampai berkeringat dan ketakutan bagaimana cara bangun dari tidur.

Saat kembali bangun saya bisa merasakan kesemutan di kaki. Setelah itu saya melihat kanan kiri dan sekeliling, ternyata teman-teman sekelas tengah sibuk dengan aktivitas masing-masing, ada yang bermain dan berkumpul dll. Ya seperti suasana jam kosong pada umumnya. Lalu tiba-tiba seorang teman menepuk bahu saya dari samping. Saya tidak tahu sejak kapan dia ada di situ. Dia tanya kenapa saya seperti orang linglung, saya pun tidak bisa menceritakannya. Saya cuma bisa bersyukur akhirnya bangun dan tidak terjebak di dalam sana. Dan sampai sekarang saya masih penasaran dengan suara di luar kelas yang meminta saya bangun, setelah saya ingat-ingat lagi, ada beberapa guru saya yang pintar begituan (roh masuk ke dunia ghaib). Jadi saya kira itu guru saya hehe, meskipun tidak tahu juga itu siapa.

Beberapa tahun kemudian saya nonton film hantu luar negeri berjudul Insidious. Ada adegan dimana roh tokoh utama keluar dari raganya. Di  dunia manusia raganya tertidur, di dunia ghaib rohnya jalan-jalan mencari anaknya. Setelah menonton serial itu saya jadi teringat pengalaman saya, mungkinkah saat itu roh saya tidak sengaja keluar dari tubuh? Entahlah, saya sendiri yang mengalami sendiri tidak tahu pasti.

Anehnya sejak itu, saya jadi sering mengalami lucid dream dan sleep paralysis setiap malam. Sleep paralysis ini sensasinya seperti sedang ditindih oleh sesuatu yang besar hingga tubuh tidak bisa bergerak, hanya bola mata yang bisa dikendalikan. Karena terjadi hampir setiap hari, saya menyiapkan strategi agar lucid dream tersebut bisa saya atasi, terutama saat kesulitan keluar dari mimpi.

Saya ada beberapa tips, saya tidak tahu apakah ini juga bisa membantu anda apa tidak. Yang pasti ini cara yang saya gunakan, karena saya bosan dan stres juga karena setiap malam saya kesusahan bangun tidur seperti mau mati dalam mimpi.

1. Yang pertama, kalau kamu mengalami tindihan atau lucid dream, jangan panik. Kalau muncul makhluk mengerikan dalam tindihan, segera tutup mata. Atur pernapasan dan katakan kamu itu lebih kuat. Manusia sejatinya lebih kuat dari makhluk manapun termasuk dari setan sekalipun.

2. Saat panik napasmu menjadi pendek, itu membuatmu tidak bisa berpikir jernih. Tarik napas yang sangat panjang, lalu keluarkan dengan berat dan lama sambil menutup mata. Saya tidak tahu ini bekerja pada anda atau tidak, tapi ini bisa membantu saya rileks meskipun dalam waktu yang sangat sangat singkat, dalam waktu yang sangat singkat itu saya meregangkan jari-jari tangan (hanya jari saja, tidak sampai pada tangan karena sulit). saya berusaha mengepalkan jari, lalu saya buka dan tutup kepalan tangan itu, saya berusaha melakukanya berkali-kali sembari melakukan pernapasan yang tadi. Ini sangat membantu membuat otak berpikir meskipun tidak sejernih saat sadar. Kalau satu bagian tubuhmu bisa bergerak, yang lainnya akan mengikuti meskipun dalam rentang waktu yang lama. Jangan lupa berdzikir (bagi muslim). Setan itu suka manusia yang depresi, jadi jangan kalah sama keadaan mentalmu. Mereka mengganggu karena kamu minta diganggu secara alam bawah sadar.

3. Dan yang terakhir, jika kamu dalam situasi genting dalam lucid dream, biasanya kamu akan berlari kan? Kamu berpikir bisa mati di sana jika tertangkap. Karena sadar kamu bisa merasakan sakit, rasa takutmu kini menjadi 2 kali lipat. Tapi berlari hanya akan membuat pikiranmu semakin kacau. Yang saya lakukan jika sedang dalam keadaan ini, saya tidak berlari, tapi mencari portal (duh ini mungkin kelihatan makin gak masuk akal haha). tapi kalau kamu cukup cakap, portal harusnya ada meskipun tidak mudah ditemukan. Saya ingat saya pernah bermimpi berlari dikejar orang yang membawa senjata, lalu tiba-tiba saya melihat genangan air di tanah dekat kaki saya berdiri. Dan kamu tahu apa yang saya lakukan? Saya masuk ke dalam genangan tersebut yang luasnya bahkan tidak sampai selebar wajah saya. Namun saya memutuskan untuk memasukkan kaki saya lebih dulu, lalu tubuh dengan sendirinya masuk perlahan. Ajaibnya saya lenyap dari sana dan sampai di rumah. Ya, saya akhirnya bangun.

Kira-kira itu yang bisa saya bagikan sebagai tips sebagai orang biasa yang entah bagaimana dan mengapa sering mengalami lucid dream. Dulunya saya takut, namun semakin dewasa, saya sadar kalau harus mencari cara agar tidak terjebak lama-lama dalam mimpi. Karena jujur saja saya pernah melihat di sosial media, bahwa banyak sekali kasus kematian orang saat tidur. Pikiran saya langsung mengarah ke situ, saya jadi paranoid saat mimpi sadar. Dan semakin paranoid, saya malah semakin sering mengalaminya.

Syukurlah sekarang saya sudah jarang mengalaminya, paling sebulan sekali, itupun kalau memang dalam keadaan sangat capek lelah stres lahir batin. Mungkin akan ada beberapa orang yang dengan sarkas bilang 'Halah itu mah karena kamu lupa berdoa' Hemmmm... saya merasa ingin menyentil ginjalnya.

Saya tidak pernah lupa berdoa saat tidur namun tetap mengalaminya. Dan diantara semua teori tentang lucid dream, saya lebih percaya dengan teori ilmiah psikologi. Bahwa semakin tidak sehat mental kita, alam bawah sadar akan terus menimbulkan hal-hal di luar nalar tanpa kita sadari. 

Saya bahkan pernah mengalami hal yang tidak masuk akal lebih dari ini. Namun tidak akan saya ceritakan di sini karena ini cukup sensitif dan mungkin akan hanya jadi olok-olokan saja karena saking tidak masuk akalnya, haha.

Saya memutuskan untuk hidup lebih bahagia mulai sekarang karena masa lalu itu seperti rantai, kalau kita bodoh, mereka akan mengekang tubuh dan pikiran kita, kalau kita cukup pintar, rantainya akan kita gunakan sebagai tali untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Dan fungsi rantai itu ada dalam keputusan kita sendiri.
Ini hanya opini semata, penulis bukan orang pintar dan bukan psikolog. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca. Mereka yang membaca adalah orang-orang cerdas yang sadar bahwa manusia tidak seharusnya menjadi bodoh secara sukarela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun