Mohon tunggu...
Fatma Eka Ramadani
Fatma Eka Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

History

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keris: Lebih dari Sekedar Baja, ini Jiwanya!

17 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 17 Oktober 2024   22:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Keris, lebih dari sekadar senjata, adalah representasi dari filosofi hidup yang mendalam dan warisan budaya bangsa. Nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya, seperti kesatuan manusia dan alam, perjalanan spiritual, dan kekuatan batin, memberikan inspirasi bagi kita untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi, pemahaman terhadap filosofi keris menjadi semakin penting. Dengan melestarikan dan mengembangkan keris, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya khazanah intelektual bangsa.

Keris, senjata tradisional Nusantara, bukanlah sekadar benda tajam belaka. Di balik keindahan lekuk dan ukirannya, tersimpan filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya, keris telah menjadi simbol identitas nasional. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan keris semakin terpinggirkan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bersama-sama berupaya untuk lebih menghargai dan melestarikan keris agar tidak hilang ditelan zaman.

 

Referensi

 Andriana, Y. F. (2016). Kajian Fetisisme Pada Keris Jawa. Jurnal Rupa, 01-77.

Darmojo, K. W. (n.d.). EKSISTENSI KERIS JAWA DALAM KAJIAN BUDAYA. texture, art & culture journal, 49-60.

Siswanto, N. (2013). AJARAN MORAL KERIS JAWA. CORAK Jurnal Seni Kriya , 83-97.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun