Â
Keris, lebih dari sekadar senjata, adalah representasi dari filosofi hidup yang mendalam dan warisan budaya bangsa. Nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya, seperti kesatuan manusia dan alam, perjalanan spiritual, dan kekuatan batin, memberikan inspirasi bagi kita untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi, pemahaman terhadap filosofi keris menjadi semakin penting. Dengan melestarikan dan mengembangkan keris, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya khazanah intelektual bangsa.
Keris, senjata tradisional Nusantara, bukanlah sekadar benda tajam belaka. Di balik keindahan lekuk dan ukirannya, tersimpan filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya, keris telah menjadi simbol identitas nasional. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan keris semakin terpinggirkan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bersama-sama berupaya untuk lebih menghargai dan melestarikan keris agar tidak hilang ditelan zaman.
Â
Referensi
 Andriana, Y. F. (2016). Kajian Fetisisme Pada Keris Jawa. Jurnal Rupa, 01-77.
Darmojo, K. W. (n.d.). EKSISTENSI KERIS JAWA DALAM KAJIAN BUDAYA. texture, art & culture journal, 49-60.
Siswanto, N. (2013). AJARAN MORAL KERIS JAWA. CORAK Jurnal Seni Kriya , 83-97.
Â
Â
Â