*Meningkatkan Motivasi Belajar: Siswa yang terpapar cerita inspiratif tentang kesuksesan melalui media massa cenderung lebih termotivasi untuk meraih prestasi.
*Mendukung Pendidikan Inklusif: Media massa sering menyoroti isu-isu seperti pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus, yang mendorong penerimaan dan toleransi di lingkungan sekolah.
*Memperkuat Hubungan Orang Tua dan Anak: Konten yang membahas cara mendukung anak dalam belajar membantu orang tua memahami kebutuhan psikologis anak mereka.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun memiliki banyak manfaat, media massa juga menghadirkan tantangan dalam psikologi pendidikan:
1.Penyebaran Informasi yang Tidak Akurat: Informasi yang tidak kredibel atau berlebihan dapat memengaruhi psikologis siswa secara negatif, seperti rasa takut yang berlebihan terhadap kegagalan.
2.Ketergantungan pada Media: Terlalu banyak mengonsumsi media, terutama media digital, dapat mengganggu konsentrasi belajar dan meningkatkan risiko kecanduan gadget.
3.Eksposur terhadap Konten Negatif: Siswa dapat terpapar pada konten yang tidak sesuai, seperti kekerasan atau bullying, yang dapat memengaruhi kondisi mental mereka.
Kesimpulan
Media massa adalah alat yang sangat berpengaruh dalam psikologi pendidikan. Jika digunakan dengan bijak, media ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mendukung kesehatan mental siswa, dan mempromosikan literasi psikologis. Namun, penting bagi guru, orang tua, dan siswa sendiri untuk selektif dan kritis dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh media. Dengan pendekatan yang tepat, media massa dapat menjadi mitra strategis dalam menciptakan generasi yang cerdas, sehat mental, dan siap menghadapi tantangan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H