Mohon tunggu...
Fatkhur Rohman Albanjari
Fatkhur Rohman Albanjari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Akun ini digunakan sebagai tridharma perguruan tinggi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat! Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo Lakukan Sosialisasi dan Pendampingan tentang Pengelolaan Keuangan Syariah bagi Imigran Indonesia

26 Februari 2024   07:02 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:33 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arsip Pribadi
Arsip Pribadi

KKN Internasional - Salah satu program kegiatan tridharma yang dijalankan oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo yakni kegiatan sosialisasi dan pendampingan pada imigran Indonesia di Malaysia. Para imigran ini merupakan wali murid di Sanggar Bimbingan Kampung Bharu, Kuala Lumpur, Malaysia. Dia merupakan Doktor dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo yakni Dr. Fatkhur Rohman Albanjari, M.E. Kegiatan yang diberi judul peningkatan literasi keuangan dan pendampingan perencanaan keuangan Syariah bagi Imigran ini dilakukan pada tanggal 24-25 Februari 2023. Lokasi acara terletak di Jalan Raja Alang No. 30 Kampung Bharu Kuala Lumpur, 50300. Sejumlah 30 imigran yang datang menghadiri acara tersebut dengan penuh semangat dan antusias.

Program Pendampingan kepada Imigran ini sangat didukung oleh pimpinan SB Kampung Bharu yakni Bapak Supardi Yoga Kaman. Beliau menuturkan "Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat bagi para pekerja imigran di Malaysia,tujuannya agar mereka tidak hanya pulang bangun rumah yang besar saja, tapi mereka bisa lebih produktif lagi". Dukungan dari pimpinan SB Kampung Bharu ini memberikan motivasi yang baik kedepannya untuk imigran terus mendapatkan ilmu tentang pengelolaan keuangan ini.

Pengelolaan keuangan ini memberikan edukasi tentang bagaimana memilih bank Syariah dalam menabung, membedakan riba, gharar dan maysir. Selain itu juga imigran bisa membedakan tentang keinginan (wants), kebutuhan (needs) dan kemampuan (capability). Keinginan yang dimaksud agar imigran bijak dalam mengambil mengelola uang seperti bijak membeli perhiasan, bijak membeli alat elektronik, dll. Begitu juga tentang kebutuhan, terkadang imgran suka membeli kebutuhan melampaui batas, dalam hal ini pemateri memberikan pengertian bahwa kebutuhan dalam hidup harus sejumlah 40% dari gaji. Kebutuhan yang dimaksud membeli baju, makan, dan sewa tempat tinggal. Kemampuan dalam praktiknya imigran harus bisa mempertimbangkan membeli barang mewah atau membelikan uangnya untuk kebutuhan tersier.

Arsip Pribadi
Arsip Pribadi

Antusiasme imigran dalam mengukti kegiatan ini berharap agar nanti mereka bisa bijak dalam mengelola keuangan keluarga. Mereka juga direkomendasikan untuk bisa pulang ke Indonesia dengan investasi tidak hanya 1 tempat (seperti; memilih tabungan saja atau membeli asset saja). Imigran diharapkan bisa investasi diberbagai tempat memiliki tabungan produktif, memiliki deposito, membeli asset tidak bergerak produktif seperti investasi di emas, tanah, Gedung. Imigran juga diberikan pendampingan agar sesampai di Indonesia bisa melakukan kegiatan produktif seperti bertani, berdagang dan kegiatan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun