Mohon tunggu...
Fatkhur Rochman Cahyo P
Fatkhur Rochman Cahyo P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang

Bermain alat musik (gitar), loyal, mudah akrab dengan siapa saja tidak memandang umur, bisa memposisikan diri serta perilaku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pedoman Penunjang Kesejahteraan Sosial Menurut Pandangan Islam

19 Juli 2022   16:00 Diperbarui: 19 Juli 2022   16:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan islam kesejahteraan dapat diraih dengan melaksanakan amal shalih yang telah di tetapkan, arti dari amal shalih itu sendiri juga menunjang tercapainya kesejahteraan social.

Ajaran Islam 

Ajaran islam merupakan salah satu penunjang tercapainya kesejahteraan social. Ajaran islam yang dimaksud adalah menjalankan rukun islam, rukun islam termasuk kedalam ajaran pokok dari ajaran islam tersebut.

Rukun Islam 

  • Mengucapkan dua kalimat syahadat, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat menandakan bahwa seseorang tersebut memiliki komitmen terhadap hidupnya dan akan menjalani hidupnya hanya akan berpegang pada petunjuk Allah SWT dan Rosul-Nya. Karena seseorang tidak akan mendambakan kesejahteraan dan ketenangan tanpa adanya komitmen iman didalam hatinya.
  • Ibadah Shalat, dalam melaksanakan ibada shalat dianjurkan untuk (berjama’ah) yang memiliki arti untuk memperhatikan nasib orang lain, pada ucapan salam di akhir shalat juga bertujuan untuk mewujudkan kedamaian.
  • Puasa, dalam melaksanakan puasa juga memiliki arti tersendiri dengan menunjukkan rasa lapar yang dirasakan oleh orang – orang yang berada dalam kekurangan.
  • Zakat, dalam zakat sudah jelas terdapat unsur yang lebih kuat dalam menunjang kesejahteraan social.
  • Haji dan Umrah, terdapat makna yang jelas dalam kesetaraan derajat antar manusia.

Al-Qur’an

Didalam Al-Qur’an surat (Q.S. Thaha, 20:117-119) memiliki arti :

“hai adam sesungguhnya ini (iblis ) adalah musuh bagimu dan bagi istirimu, maka sekali-kali jangan sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang akibatnya engkau akan bersusah payah.  Sesungguhnya engkau tidak akan kelaparan di sini (surga), tidak pula akan telanjang, dan sesungguhnya engkau tidak akan merasakan dahaga maupun kepanasan”

Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pangan, sandang, papan, dan diistilahkan dengan tidak lapar, dahaga, telanjang, dan kepanasan, semua telah terpenuhi didalam surga. Terpenuhinya kebutuhan ini merupakan unsur pertama dan utama dalam mewujudkan kesejahteraan social.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun