Mahasiswa UNNES Giat 6 pada 21 November 2023 telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi tentang Literasi Finansial: Bahaya Paylater dan Pinjaman Online. Program kerja ini dilatarbelakangi dari marak nya masyarakat Indonesia khususnya anak muda yang terjerat Paylater dan Pinjaman Online, maka dari itu program kerja ini ditujukan kepada karang taruna Desa Pelem.
Di lansir dari website resmi kemendikbud bahwa literasi finansial merupakan Pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial. Literasi finansial di anggap penting karena merupakan peluang dan salah satu solusi dalam mengatasi persoalan ekonomi di Indonesia terlebih pasca pandemi Covid-19. Berikut manfaat dan pentingnya literasi finansial adalah sebagai berikut:
- Lebih Mengetahui Tentang Macam-Macam Produk Keuangan
- Tahu Cara Memanfaatkan Produk Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan
- Peningkatan Taraf Hidup
- Terhindar dari Penipuan
Salah satu inovasi yang telah merevolusi dunia finansial adalah layanan paylater dan pinjaman berbasis Online sebagai representasi dari perkembangan literasi finansial. Meskipun paylater dan pinjaman Online memberikan kenyamanan dalam berbelanja ataupun memberikan kemudahan untuk meminjam uang ternyata terdapat beberapa ancaman yang perlu kita ketahui, terutama dalam hal keuangan pribadi.
Faktor utama mengapa Paylater digunakan oleh anak muda adalah adanya perilaku konsumtif selain itu, paylater juga dapat membahayakan bagi pengguna nya misalnya penyalahgunaan data pribadi, terjebak hutang, mendorong pengeluaran implusif, beresiko pada BI Checking apabila tidak dapat melunasi, bunga cicilan yang tinggi
Selain bahaya Paylater di paparkan mengenai Jumlah pengguna Pinjaman Online (Pinjol) di kalangan anak muda kian meroket seiring kemudahaan akses keuangan digital. Hal ini di sebabkan karena rendahnya literasi masyarakat yang masih rendah, tidak paham nya terhadap pinjaman Online dan adanya kebutuhan yang mendesak. Berikut grafik penyebab terjerat pinjaman Online:
Tidak hanya Paylater, pinjaman berbasis online juga tidak kalah bahaya nya terlebih sekarang ini marak nya aplikasi pinjaman online ilegal yang tidak berizin OJK yang menyita perhatian masyarakat khususnya anak muda untuk melakukan pinjaman pada platform tersebut. Misalnya pinjol ilegal dengan bunga cicilan yang tinggi dan denda tidak wajar, rusak nya hubungan sosial karena teror penagihan pada sanak saudara, teman atau tetangga, penyalahgunaan data pribadi, peretasan akun dan masih banyak lagi.
Berdasarkan hasil observasi anak-anak muda Desa Pelem perlu di informasikan ciri dari pinjaman online ilegal supaya mereka terjerat pinjol ilegal. Pada kesempatan sosialisasi yang dilakukan pada 21 November disampaikan juga ciri dari pinjaman Online ilegal yakni fee dan biaya tambahan lainnya sangat tinggi dari jumlah pinjaman bunga dan denda tinggi perhari nya, tidak terdaftar di OJK, jangka pelunasan sangat singkat, tidak sesuai kesepakatan dan tidak memiliki layanan pengaduan dan identitas kantor yang jelas.Â
Dan sebagai informasi akibat maraknya pinjaman Online ilegal pada sosialisasi ini juga di informasikan untuk dapat melakukan Cek legalitas pinjol apakah aplikasi pinjol tersebut legal atau ilegal dapat menghubungi Kontak OJK 157 melalui telepon 157 atau WhatsApp 081-157-157-157, atau email konsumen@ojk.go.id.Â
