Mohon tunggu...
Sri Fatikha Khoeriyah
Sri Fatikha Khoeriyah Mohon Tunggu... -

Pemburu Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gotong-royong di Bulan Ramadhan

29 Juli 2013   13:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:52 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan untuk Rakyat” yang Sesungguhnya

Jika sepanjang jalan Pantura sedang dilaksanakan pelebaran sekaligus perbaikan jalan dengan biaya triliunan rupiah yang berasal dari dana pemerintah maka warga Dukuh Kedawung Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah pun tidak mau kalah untuk memperbaiki jalan desanya yang sudah dibiarkan rusak parah hampir enam tahun lamanya. Hanya saja, perbaikan jalan desa ini tidaklah menggunakan bantuan dana dari pemerintah, melainkan swadaya masyarakat sendiri. Perbaikan jalan ini dilakukan dengan mengecor sepanjang jalan desa. Awalnya, perbaikan ini direncanakan hanya untuk titik-titik tertentu saja yang kondisinya sangat parah, namun karena antusiasme warga akhirnya perbaikan jalan dilakukan secara merata sejauh  kurang lebih satu kilometer.

Segala bentuk material seperti split, pasir dan semen seluruhnya berasal dari iuran warga. Pun dengan pekerjanya. Pekerjaan perbaikan jalan ini dilakukan secara gotong royong oleh warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Semua bahu-membahu memperbaiki jalan desa mereka. Teriakan semangat semakin menambah antusiasme warga untuk ikut bergotong royong. Alunan ayat-ayat suci Al Quran yang dilantunkan di setiap mushola kian menambah gairah mereka untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai bentuk kebersamaan dan ibadah mereka di bulan yang penuh berkah ini. Awalnya, perbaikan jalan ini dilakukan di siang hari, namun karena satu dan lain hal seperti padatnya aktivitas warga di siang hari maka perbaikan jalan dilaksanakan di malam hari usai shalat tarawih. Kegiatan ini sudah berjalan selama satu minggu. Kendati demikian mereka tidak merasa bosan untuk ikut bergotong royong, dari seluruh penjuru desa mereka berdatangan untuk bergabung bersama warga yang lain. Mungkin inilah yang dinamakan “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” yang sesungguhnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka bersedia mengucurkan materi dan keringatnya demi memperbaiki jalan yang sebenarnya adalah tugas pemerintah setempat? Hampir enam tahun lamanya jalan dukuh Kedawung rusak parah, kondisinya hampir menyerupai sungai kering. Kondisi seperti ini tentunya sangat menyulitkan warga dalam melakukan aktivitasnya, terlebih desa ini cukup jauh dari pusat kota. Bisa dibayangkan betapa repotnya mereka setiap hari melewati jalanan yang rusak. Memang sudah ada wacana mengenai perbaikan jalan di tahun 2014 nanti, namun melihat kondisi jalan yang begitu parah alih-alih sebagai bentuk protes, mereka memutuskan untuk memperbaiki jalan secara swadaya, tentunya perbaikan yang bersifat sementara karena tidaklah mungkin dengan dana hasil swadaya yang terbatas bisa menghasilkan kualitas jalan yang baik.

Ini bukan bentuk “kepasrahan” masyarakat terhadap pemerintah, ini semua berangkat dari hati nurani mereka yang tulus untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Mereka adalah warga yang bersahaja dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong yang kini semakin pudar saja di tengah kondisi rakyat Indonesia yang sedang dilanda krisis moral dan budaya. Harapannya, hal semacam ini tidak menjadikan pemerintah semakin berpangku tangan mengabaikan tugasnya melaksanakan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat melainkan lebih terketuk hatinya untuk melaksanakan pembangunan secara merata. Mengutip pernyataan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, “Seorang pemimpin negara adalah pelayan, maka sudah menjadi kewajibannya untuk melayani kebutuhan warganya dengan baik.” Semoga para elit politik kita dapat melayani rakyatnya dengan baik sebagaimana mereka telah mendapatkan penghidupan yang layak dari rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun