Mohon tunggu...
Fatiya NazlaPutri
Fatiya NazlaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggambar dan Menganalisis Peta Hasil dari Menyalin Peta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

12 Oktober 2023   19:35 Diperbarui: 12 Oktober 2023   19:46 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartografi adalah bidang keilmuan yang mencakup seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi  pembuatan peta. Hal ini melibatkan pengumpulan data geografis, mengklasifikasikan dan menganalisis data serta mereproduksi peta. Tujuan utama  kartografi adalah membuat peta dengan mengumpulkan data, mengolah data tersebut dan merepresentasikannya dalam bentuk peta yang dapat memberikan representasi visual yang akurat dan bermakna dari dunia fisik lokal.

 Kartografi juga mencakup studi tentang peta sebagai dokumen ilmiah dan karya seni. Peta tidak hanya merupakan representasi ruang tetapi juga merupakan produk analisis, interpretasi, dan pemahaman mendalam terhadap data geografis. Selain itu, kartografi juga melibatkan evaluasi peta, termasuk evaluasi keakuratan, kesesuaian, dan kegunaan peta untuk tujuan tertentu.

Peta mempunyai banyak kegunaan dalam berbagai bidang termasuk geografi, ilmu lingkungan, perencanaan kota, pemetaan survei, dan banyak lagi. Berkat teknologi modern seperti sistem informasi geografis (GIS) dan penginderaan jauh, kartografi terus berkembang dan memberikan kontribusi  signifikan terhadap pemahaman  dunia di sekitar kita.

Dalam konteks ini, kartografi merupakan suatu proses penyampaian informasi geospasial yang dipusatkan pada database spasial  dalam bentuk peta. Proses ini menciptakan representasi visual yang sedapat mungkin sesuai dengan realitas geografis dan dapat berbentuk dua jenis peta:

peta linier (data vektor) dan peta foto atau gambar (data raster).

 Di era modern, kemajuan teknologi visualisasi memungkinkan penggunaan peta foto atau gambar dengan resolusi spasial yang bervariasi. Peta foto dapat digunakan dalam kartografi, dengan sumber data seperti citra satelit dari aplikasi seperti Google Earth. Analisis dan interpretasi gambar-gambar ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang objek-objek yang ada di area yang dipetakan.  Dalam proses ini, aturan kartografi seperti pemilihan simbol, penyajian data, dan akurasi menjadi penting. Penggunaan perangkat lunak GIS (Sistem Informasi Geografis) seperti ArcGIS memungkinkan pembuatan peta linier yang akurat dan kaya informasi berdasarkan data yang dianalisis dari citra satelit atau foto yang diinterpretasikan. Ini adalah contoh bagaimana teknologi pemetaan dapat diintegrasikan dengan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk memetakan dan memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Dalam praktek ini, saya menggambar peta Provinsi Daerah Istimewa  Yogyakarta dengan menggunakan kertas kalkir dan plastik bening, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menggunakan drawing pen:

1. Warna Drawing Pen:

Drawing Pen yang digunakan mempunyai 3 warna yaitu merah, biru dan hitam. Setiap warna digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya, warna merah dapat digunakan untuk menandai batas administratif, biru untuk menunjukkan aliran sungai, dan hitam untuk menandai nama tempat atau jalan.

 2. Akurasi dan kebersihan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun