Namun, Tere Liye menambahkan akhir yang mengejutkan, yakni tanpa diketahui siapapun, beberapa tahun lalu para pemimpin dunia yang masih mempercayai ilmuwan dibanding insting politik atau pemikiran jangka pendek, secara diam-diam berkumpul dan membentuk konsorium rahasia. Mereka menyatakan bahwa hanya ada satu cara, yaitu mengirim manusia untuk meninggalkan bumi. Mereka membuat 4 kapal, dimana setiap kapal bisa menampung sepuluh ribu penduduk, membawanya ke orbit seratus hingga dua ratus kilometer dari bumi, jauh dari lapisan stratosfer. Kapal tersebut akan memberikan tempat tinggal yang sudah didesain sedemikian rupa seperti permukaan bumi yang ideal. prediksinya hingga seratus tahun berlalu dan iklim bumi sudah benar-benar pulih secara alami, penduduk bisa mendarat lagi. Pemilihan sepuluh ribu penduduk akan dilakukan secara adil, mereka membuat mesin yang bisa memilih secara acak, sesuai penyebaran genetik manusia, dari data kependudukan yang ada.
Melalui novel Hujan ini, penulis mencoba untuk menggambarkan spekulasi nya terhadap perubahan iklim dunia beberapa tahun kedepan. Tere Liye berusaha menghadirkan akibat yang dihasilkan dari keegoisan dan keserakahan manusia. Dalam pandangan Tere Liye, jika saja manusia melakukan pemikiran jangka panjang terhadap akibat yang dihasilkan dari peluncuran pesawat ulang-alik, dan memutuskan untuk menunggu musim dingin berlalu, kerusakan bumi mungkin tidak akan terjadi. Akan tetapi sebenarnya, usia bumi pada novel tersebut memang dapat dikatakan sudah tua dan tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, apabila dibiarkan bumi akan hancur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H