Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan terpadat dengan segelintir masalah mulai dari kemacetan, banjir hingga masalah sosial bercampur aduk menjadi satu. Banyaknya terobosan pun sudah digelontorkan oleh Gubernur petahana yang sekarang juga kembali mencalonkan di pilkada DKI tahun 2017 yaitu, Basuki Tjahja Purnama atau biasa yang disebut “Ahok”.
Ia sudah menggelontorkan banyak terobosan untuk DKI Jakarta, mulai dari solusi kemacetan yaitu penggantian dari Three In One menjadi Plat Genap Plat Ganjildi jalan-jalan protokol, melebarkan sayap Transjakarta yang awalnya hanya mengcoverdaerah provinsi DKI Jakarta dan kini mengcoverseluruh area JABODETABEK. Namun itupun hanya sedikit yang berhasil karena pasalnya masih ada warga yang melanggar aturan seperti saat aturan ganjil genap dimana warga mengakali ganjil genap ini dengan membuat plat nomer palsu atau plat nomer ganda agar platnya bisa masuk ke daerah yang terkena aturan ganjil genap ini.
Namun tidaklah mudah bagi orang dengan sapaan “Ahok” ini untuk kembali menduduki kursi nomor satu di provinsi DKI Jakarta, pasalnya dua pasangan kuda hitam ini siap bertarung untuk merebut kursi kekuasaan nomor satu di Ibukota negara kita, seperti contohnya anak dari Mantan Presiden keenam yaitu, Agus Yudhoyono.
Beliau sangat berani mencalonkan diri untuk memperebutkan kedudukan kursi nomor satu di DKI Jakarta ini, dimana Agus Yudhoyono yang hanya berlatar belakang anggota TNI dengan pangkat Mayor dan rela meninggalkan TNI untuk bertarung sebagai Cagub yang dipasangkan dengan Sylviana Murni oleh koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa atau yang biasa disebut PKB dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dikutip dari situs tribun news, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan “Kombinasi generasi muda, tangguh, dengan wajah segar yang memberikan harapan, dipadu dengan seorang karir maka koalisi empat partai ini sepakat (memilih) Cagub Mas Agus berpasangan dengan Ibu Sylviana murni”. Dan juga, agar terciptanya sopan santun saat mencalonkan diri, mereka sebagai bawahan akan segera berpamitan kepada atasan mereka.
Sementara itu Anies Baswedan yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Jokowi ini maju sebagai Calon Gubernur yang dipasangkan dengan Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno, keduanya dipasangkan dari koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera yang biasa disebut PKS. Mereka pun akhirnya mencalonkan diri ke KPU DKI Jakarta pada tanggal 23 September 2016 dan mereka pun siap bersanding dengan Ahok yang merupakan Gubernur DKI Jakarta saat ini dan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur lainnya yaitu Agus Yudhoyono.
Dari tiga pasangan calon tersebut yang diusung oleh berbagai partai politik ini tidak ada satupun calon yang berasal dari independen partai manapun dan berbagai latar belakang dari calon-calon tersebut mewarnai dalam pesta demokrasi warga DKI Jakarta ini. Mereka pun berusaha menarik para simpatisannya dengan strategi-strategi yang sudah disiapkan, mulai dari berbagai visi misi dan berbagai gebrakan pun mulai di umbar kepada publik khususnya warga DKI Jakarta.
Sudah seharusnya pemimpin yang muda, berbakat, dapat dipercaya, dan memiliki integritas yang tinggi agar membuat provinsi DKI Jakarta ini semakin baik karena banyaknya pemimpin muda yang memiliki pengalaman dan memiliki kinerja yang baik mulai bermunculan sehingga membuat masyarakat semakin percaya akan pemimpin sekarang ini.
Meski saya mahasiswa yang kini sekarang sedang menuntut ilmu di kampung halaman saya, Kota Palembang. Saya pun berharap agar daerah Provinsi DKI Jakarta yaitu, tempat dimana saya dilahirkan dan tempat saya tinggal bersama orangtua sebelum saya menjadi mahasiswa agar semakin baik, semakin maju, dan semakin banyak gebrakan untuk DKI Jakarta sebagai kota metropolitan terbaik. Meski memiliki banyak masalah, namun saya tetap mendukung apapun dan siapapun yang akan dipilih langsung oleh warga DKI Jakarta itu sendiri.
Nama : Ariffatiq Umara Haritsyah
NIM : 07031381621144