Batu Jin Kampung Islam Lebah Klungkung, Bali
Â
Pada zaman dahulu kala terjadilah letusan Gunung Agung di Karangasem, Gunung paling besar di pulau Bali. Dari letusan Gunung tersebut banyak kejadian-kejadian serta bencana yang terjadi di Kampung Islam lebah Klungkung. Hingga suatu ketika muncullah sebuah batu berukuran besar yang berasal dari letusan Gunung Agung tersebut. Banyak terjadi bencana yang menimpa daerah Karangasem maupun daerah sekitarnya termasuk Klungkung. Seperti lava Gunung Agung yang turun hingga ke kali unda yang berada di Klungkung. Kali unda ini pun di penuhi dengan lava dari letusan Gunung Agung sehingga terjadi kekeringan di daerah tersebut. Batu berukuran besar ini berada di dekat sungai yang dinamakan sebagai yeh bolong. Di dekat sungai yeh bolong tersebut juga terdapat sungai yeh cau, sungai yeh tame dan sebuah kali yang bernama kali unda.Â
Karna letusan Gunung Agung inilah banyak sungai-sungai di Klungkung yang mengalami kekeringan oleh lava dan juga erupsi dari abu vulkanik. Terutama sangat berdampak pada sungai yeh bolong di kampung Islam lebah. Daerah sungai yeh bolong di percaya sebagai tempat jin berkumpul atau biasanya masyarakat setempat menyebutnya sebagai istana jin. Oleh karna itu daerah sekitar sungai yeh bolong ini banyak di temui hal-hal mistis, seperti banyak masyarakat setempat yang sering melihat sesosok makhluk halus di dekat sungai. Dan juga banyak masyarakat setempat yang sering diganggu ketika ke sungai tersebut ataupun banyak kejadian-kejadian aneh di sungai yeh bolong.
Batu berukuran besar yang berasal dari letusan Gunung Agung tersebut tidak heran untuk menjadi tempat tinggal jin. Di sebabkan karna daerah tempat batu besar ini merupakan tempat yang menyeramkan, yang konon sejak ada nya kampung ini sudah di penuhi oleh jin atau makhluk halus lainnya. Karnanya masyarakat setempat jarang untuk melewati atau ke tempat daerah batu jin itu berada. Suatu ketika tidak lama dari munculnya batu jin tersebut, banyak masyarakat setempat yang merasakan hal aneh saat melewati batu itu dan tidak hal nya ada seorang warga yang pernah melihat bahwa di batu jin tersebut terlihat kakek-kakek dengan baju serba putih tengah berdiri di dekat batu jin itu. Â Â
Ketika awal mula batu besar yang kerap di sebut oleh masyarakat setempat sebagai batu jin ini, ialah hanya batu yang berukuran besar dan berasal dari letusan Gunung Agung. Akan tetapi pada saat seorang warga setempat melewati batu ini, ia merasakan ada hal aneh di batu tersebut. Mungkin kala itu ia merasa hal tersebut hanyalah imajinasinya saja, tetapi ia tidak hanya sekali itu saja merasakan hal aneh ketika melewati batu tersebut. Hal ini membuatnya merasa ada hal aneh di batu besar itu. Saat ia memberi tahu kepada warga masyarakat lain warga setempat pun juga merasakan hal yang sama ketika mereka sedang melewati batu besar itu. Dan ada juga seorang masyarakat setempat yang dapat melihat sesosok kakek-kakek sedang berdiri di samping batu besar itu. Ia diyakini dapat melihat sesosok kakek-kakek atau jin itu di karnakan ia memiliki darah dingin.
Laki-laki berusia 30-an yang dapat melihat jin di batu besar tersebut berkata "Pak, bu apa bapak ibu sekalian pernak ada yang merasakan hal aneh ketika melewati batu besar itu? Saya pernah kala itu saat melewati batu tersebut bulu kuduk saya berdiri, dan entah benar apa tidak saya seperti melihat sesosok makhluk berbaju putih di batu tersebut. Saya benar-benar takut sekali waktu itu".
Masyarakat setempat pun juga banyak yang merasakan hal tersebut dan membenarkan pertanyaan salah seorang warga setempat itu.
Pria berusia lanjut pun menjawab "Iya pak, saya juga tahu melihat seperti ada sesosok berbaju putih begitu, saat saya mau lewat ke sana dan akhirnya saya tidak jadi untuk lewat karna takut pak".
"Iya saya juga pernah lihat dan merasakan hal aneh ketika melewati batu tersebut". jawab seorang ibu-ibu yang sering juga melewati batu tersebut karna rumahnya yang dekat dengan sungai yeh bolong.
Masyarakat setempat banyak yang memberikan pernyataannya bahwa banyak dari mereka juga merasakan hal sama. Masyarakat setempat awalnya mengira batu besar itu sama dengan batu besar yang ada di sungai dekat dengan batu tersebut yaitu yeh bolong. Karna masyarakat setempat mengetahui bahwa daerah sungai yeh bolong tersebut memang banyak terdapat jin di sana. Tetapi mereka tidak mengetahui bahwa batu besar ini juga di tempati oleh jin. Oleh sebab itu masyarakat setempat awalnya merasa biasa saja dengan awal mula munculnya batu besar ini. Karna adanya hal yang aneh ketika melewati batu tersebut dan juga ada seorang masyarakat setempat yang pernah diganggu oleh jin yang berada di batu besar tersebut. Kejadian tersebut akhirnya membuat masyarakat menjuluki batu besar itu dengan sebutan batu jin.
Pada suatu hari tidak lama dari munculnya batu jin di Kampung Islam lebah anak dari masyarakat setempat yang bernama Samad dan Ahmad yang berusia 10 tahun, mengalami kejadian aneh untuk pertama kalinya di kampung tersebut. Kejadian pertama berawal dari seorang anak bernama Ahmad yang sedang bermain dengan teman-temannya di dekat batu jin tersebut. Sepulang dari bermain dengan teman-temannya di sana ia merasakan hal yang aneh dari dirinya. Ia mengalami kesurupan seperti marah-marah ataupun berteriak. Kejadian tersebut juga di alami oleh  seorang anak yang bernama Samad. Sama seperti Ahmad, Samad juga mengalami kesurupan. Mana kala ketika ia hanya melewati batu jin tersebut. Hal ini dikatakan oleh masyarakat setempat di sebabkan karna di ganggu oleh jin yang berada di batu besar tersebut.  Â
Setelah kejadian tersebut banyak anak-anak setempat yang mengalami sakit demam tinggi yang tak kunjung sembuh. Konon masyarakat setempat mempercayai bahwa hal ini ada sangkut pautnya dengan batu jin. Karna banyak anak-anak yang sering bermain di dekat batu jin tersebut. Masyarakat setempat pun kebingungan bagaimana mereka dapat menyembuhkan anak-anak mereka. Karna apotek yang menyediakan obat-obatan dan juga rumah sakit sangat jauh dari daerah tersebut. Pada akhirnya masyarakat setempat meminta obat atau cara untuk menyembuhkan anak-anak mereka kepada Bu Siti Haji, yang dikenal sebagai pawang untuk menyembuhkan penyakit dari jin. Bu Siti haji yang sudah berumur senja ini pun dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pawang jin.
Wanita yang berumur senja itu yang mana dikenal dengan sebutan Bu Siti Haji memberikan obat yang dapat membantu untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Adapun bahan-bahannya ialah; daun sirih, kapur, gambir, dan juga air. Bahan-bahan tersebut dicampur sembari dibacakan doa. Setelah di campur bahan-bahan tersebut dioleskan ke dahi anak yang terkena penyakit dengan bentuk tanda plus. Karna percaya dan yakin akhirnya tidak lama dengan rutinnya hal tersebut dilakukan penyakit demam yang tak kunjung sembuh itu pun akhirnya hilang. Karna memang masyarakat setempat beragama Islam mereka juga yakin bahwa penyakit tersebut dapat sembuh juga karna pertolongan dari Allah.
Di tengah maraknya penyakit demam yang tak kunjung sembuh tersebut terdapat seorang anak yang bernama Muzani. Ia anak yang masih menginjak bangku sekolah dasar. Sama seperti anak-anak lain di kampung ini, ia juga terkena penyakit demam tinggi yang tak kunjung sembuh selama seminggu. Karna mendengar dari desas-desus masyarakat setempat yang mana anak-anak mereka juga mengalami demam tinggi yang tak kunjung sembuh. Sebab itu orang tua Muzani pun juga membawa Muzani ke tempat Bu Siti Haji ini untuk meminta obat yang dapat menyembuhkan penyakit anaknya. Dengan rutinnya Muzani ke tempat Bu Siti Haji ini akhirnya ia dapat sembuh dari penyakit demam tersebut. Akan tetapi Muzani juga yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh karna ia terus yakin akan dirinya.
Banyaknya kejadian-kejadian ganjil yang terjadi karna adanya batu jin tersebut, masyarakat setempat akhirnya mulai menjauh dan tidak pernah dekat-dekat lagi dengan batu jin itu. Sampai saat ini masyarakat setempat secara turun temurun percaya bahwa batu besar tersebut terdapat jin yang menjaganya. Meskipun terjadi pengikisan oleh batu jin tersebut yang sekarang tidak sebesar dulu, masyarakat masih menjaga keutuhan batu jin itu. Ada kala masyarakat setempat saat ini yang memang dapat melihat makhluk tak kasat mata atau jin di dekat batu besar tersebut. Dan juga terdapat masyarakat setempat yang tidak percaya dengan kisah batu jin, karna memang saat ini mereka berpikir secara logis bagaimana hal itu bisa terjadi. Akan tetapi mereka yang tidak mempercayai kisah batu jin tersebut dan memilih untuk menghargai sebagai kisah yang melekat pada kampung Islam lebah Klungkung, Bali. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H