Mohon tunggu...
fatinsafina73
fatinsafina73 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang

Edukasi-

Selanjutnya

Tutup

Horor

Batu Jin Kampung Islam Lebah

10 Januari 2025   17:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Pada suatu hari tidak lama dari munculnya batu jin di Kampung Islam lebah anak dari masyarakat setempat yang bernama Samad dan Ahmad yang berusia 10 tahun, mengalami kejadian aneh untuk pertama kalinya di kampung tersebut. Kejadian pertama berawal dari seorang anak bernama Ahmad yang sedang bermain dengan teman-temannya di dekat batu jin tersebut. Sepulang dari bermain dengan teman-temannya di sana ia merasakan hal yang aneh dari dirinya. Ia mengalami kesurupan seperti marah-marah ataupun berteriak. Kejadian tersebut juga di alami oleh  seorang anak yang bernama Samad. Sama seperti Ahmad, Samad juga mengalami kesurupan. Mana kala ketika ia hanya melewati batu jin tersebut. Hal ini dikatakan oleh masyarakat setempat di sebabkan karna di ganggu oleh jin yang berada di batu besar tersebut.   

Setelah kejadian tersebut banyak anak-anak setempat yang mengalami sakit demam tinggi yang tak kunjung sembuh. Konon masyarakat setempat mempercayai bahwa hal ini ada sangkut pautnya dengan batu jin. Karna banyak anak-anak yang sering bermain di dekat batu jin tersebut. Masyarakat setempat pun kebingungan bagaimana mereka dapat menyembuhkan anak-anak mereka. Karna apotek yang menyediakan obat-obatan dan juga rumah sakit sangat jauh dari daerah tersebut. Pada akhirnya masyarakat setempat meminta obat atau cara untuk menyembuhkan anak-anak mereka kepada Bu Siti Haji, yang dikenal sebagai pawang untuk menyembuhkan penyakit dari jin. Bu Siti haji yang sudah berumur senja ini pun dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pawang jin.

Wanita yang berumur senja itu yang mana dikenal dengan sebutan Bu Siti Haji memberikan obat yang dapat membantu untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Adapun bahan-bahannya ialah; daun sirih, kapur, gambir, dan juga air. Bahan-bahan tersebut dicampur sembari dibacakan doa. Setelah di campur bahan-bahan tersebut dioleskan ke dahi anak yang terkena penyakit dengan bentuk tanda plus. Karna percaya dan yakin akhirnya tidak lama dengan rutinnya hal tersebut dilakukan penyakit demam yang tak kunjung sembuh itu pun akhirnya hilang. Karna memang masyarakat setempat beragama Islam mereka juga yakin bahwa penyakit tersebut dapat sembuh juga karna pertolongan dari Allah.

Di tengah maraknya penyakit demam yang tak kunjung sembuh tersebut terdapat seorang anak yang bernama Muzani. Ia anak yang masih menginjak bangku sekolah dasar. Sama seperti anak-anak lain di kampung ini, ia juga terkena penyakit demam tinggi yang tak kunjung sembuh selama seminggu. Karna mendengar dari desas-desus masyarakat setempat yang mana anak-anak mereka juga mengalami demam tinggi yang tak kunjung sembuh. Sebab itu orang tua Muzani pun juga membawa Muzani ke tempat Bu Siti Haji ini untuk meminta obat yang dapat menyembuhkan penyakit anaknya. Dengan rutinnya Muzani ke tempat Bu Siti Haji ini akhirnya ia dapat sembuh dari penyakit demam tersebut. Akan tetapi Muzani juga yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh karna ia terus yakin akan dirinya.

Banyaknya kejadian-kejadian ganjil yang terjadi karna adanya batu jin tersebut, masyarakat setempat akhirnya mulai menjauh dan tidak pernah dekat-dekat lagi dengan batu jin itu. Sampai saat ini masyarakat setempat secara turun temurun percaya bahwa batu besar tersebut terdapat jin yang menjaganya. Meskipun terjadi pengikisan oleh batu jin tersebut yang sekarang tidak sebesar dulu, masyarakat masih menjaga keutuhan batu jin itu. Ada kala masyarakat setempat saat ini yang memang dapat melihat makhluk tak kasat mata atau jin di dekat batu besar tersebut. Dan juga terdapat masyarakat setempat yang tidak percaya dengan kisah batu jin, karna memang saat ini mereka berpikir secara logis bagaimana hal itu bisa terjadi. Akan tetapi mereka yang tidak mempercayai kisah batu jin tersebut dan memilih untuk menghargai sebagai kisah yang melekat pada kampung Islam lebah Klungkung, Bali.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun