“Fathi, ini pake selimutku.”
Aku tidak salah, ini memang suara Pelatih Didi. Sepertinya dia memberiku selimut. Aku membuka mataku sebentar untuk melihat kearahnya dan mengatakan “terima kasih” yang mungkin terdengar sedikit serak. Kemudian segera memperbaiki letak selimut agar dapat menuput badanku dengan sempurna.
Badanku terasa hangat, begitu juga hatiku.
Lagi-lagi aku baper karenanya…
BERSAMBUNG
30 April 2017
Baca part 1 disini.
Terima kasih sudah membaca part 2. SIlahkan vote, tinggalkan kritik dan sarannya ya jika berkenan. Salam hangat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H