Mohon tunggu...
Fatimatuz Zahroh
Fatimatuz Zahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Kemiskinan yang Meningkat di Indonesia

30 September 2024   22:23 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan adalah salah satu gejala social yang dihadapi oleh setiap negara dan merupakan salah satu masalah utama dalam setiap negara. Kemiskinan dapat memengaruhi kondisi seperti tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti kebutuhan primer contohnya makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, , kebutuhan tersier contohnya kendaraan, kebutuhan anak sekolah, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan di tempat tinggal, kebutuhan sekunder contohnya rekreasi, itu tidak tercukupi. 

Salah satu ukuran dari ekonomi dan kondisi social untuk memberi nilai dalam pemberhasilan pembangunan di suatu daerah yang dibangun oleh pemerintah adalah tingkat kemiskinan yang berada didaerah wilayah bangunan tersebut. 

Kemiskinan atau kefakiran atau kemelaratan, atau kekedanaan atau kegembelan atau kerudinan atau kepapaan atau kebansatan atau prasejahtera merupakan keadaan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar seperti, makanan, minuman, tempat tinggal, obat-obatan, peralatan dan perlengkapan tempat tinggal, tempat berlindung, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. 

Definisi kemiskinan menurut BPS yaitu "Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk miskin adalah penduduk yang berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan."

Kemiskinan terbagi menjadi beberapa jenis yaitu yang pertama kemiskinan relative, kemiskinan absolut, kemiskinan structural, dan kemiskinan kultural. Masing-masing memiliki pengertian tersendiri, pengertian dari kemisikinan relatif adalah kondisi individu atau kelompok yang dapat memenuhi kebuhan hidupnya tetapi kebutuhan itu terpenuhi dengan minimum hidupnya dan merasa miskin jika dibandingkan oleh kelompok lain ataupun orang lain. 

Pengertian dari kemiskinan absolut adalah suatu individu atau kelompok yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian dari kemiskinan structural yaitu kemiskinan yang dialami oleh suatu kelompok masyarakat dikarenakan kondisi structural masyarakat itu sendiri. Pengertian kemiskinan kultural yaitu jenis kemiskinan yang disebabkan oleh factor budaya, seperti malas, pemboros, tidak ada usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan, dan lain-lain. 

Kemiskinan terjadi karena terdapat factor penyebab, didalam buku karya Indra Maipita yang berjudul "Memahami dan Mengukur kemiskinan" buku ini terbit pada tahun 2013, menjelaskan bahwa penyebab kemiskinan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu factor eksternal dan factor internal. Berikut merupakan penjelasan mengenai factor eksternal dan factor internal penyebab kemiskinan. Faktor Eksternal yaitu factor yang muncul dari luar diri seorang seperti kerusakan alam, program dan kebijakan pemerintah yang tidak merata, perubahan iklim, struktur social dan lain-lain. Kemudin Faktor Internal yaitu factor yang muncul dari diri sendiri, seperti contoh kondisi fisik yang tidak sempurna, tidak bersungguh-sungguh dalam usaha, sikap yang menerima apa adanya, dan lain-lain. Berikut merupakan factor lain penyebab terjadinya kemiskinan :

1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh buruk bagi kualitas kehidupan masyarakat dikarenakan kondisi yang tidak dapat seimbang seperti pemerataan pembangunan, lapangan pekerjaan, sumber daya, dll.

2.Ketidakmampuan masyarakat mengakses sumber daya sekitar, hal ini ditunjukan bahwa masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan primer untuk memenuhi kehidupannya meskipun sumber dayayang dibutuhkan masyarakat itu tersedia, hal ini disebabkan oleh kurangnya pendapatan dan sebagainya.

3.Tingginya angka pengangguran, masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan atau pendapatan dan juga bisa disebut juga dengan pengangguran, tentu bisa berpengaruh terhadap kemiskinan karena tanpa pendapatan yang stabil mereka tidak bisa memenuhi kehidupan primernya.

4.Tingginya akses terhadap permodalan, akses permodalan merupakan hal penting untuk orang yang akan membangun lapangan pekerjaan atau membuka suatu usaha, jika masyarakat tidak memiliki akses untuk permodalan, maka usaha atau lapangan pekerjaan yang akan dibuka memiliki akses yang sedikit untuk memulai membukanya atau sulit untuk terlaksana.

5.Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah pada masyarakat akan berdampak pada masyarakat itu sendirri seperti sulit uintuk bisa mendapatkan, mencari, dan bersaing dalam mendapatkan pekerjaan serta sulit untuk mendapatkan pendapatan.

Diantara pengertian kemiskinan, jenis-jenis kemiskinan, factor penyebab kemiskinan, adapun dampak adanya kemiskinan yaitu antara lain :

1.Muncul berbagai masalah di kalangan masyarakat adanya kemiskinan, maka akan muncul berbagai masalah kesehatan, tidak terjangkaunya peningkatan kebutuhan, maka penyakit akan datang, contohnya pusing, darah tinggi, darah rendah, demam, batuk, pilek, sakit gigi, asma, stroke, flu, DBD, tipes dan berbagai penyakit lainnya.

2.Konflik yang terjadi di masyarakat akan bermunculan seperti masyarakat miskin akan mendapatkan perilaku berbeda dari masyarakat yang kaya.

3.Meningkatnya tindakan kriminalitas, kemiskinan bisa menimbulkan terjadinya perlakuan kriminalitas, karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ada yang memilih jalur kriminalitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4.Angka kematian meningkat, masyarakat miskin tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan berakibat kesulitan untuk mendapatakan akses kesehatan yang memeadai dan diperlukan untuk dirinya dan keluarganya. Dan berakibat akses yang minim untuk masyarakat tersebut berdampak angka kematian menaik, terutama di golongan masyarakat miskin.

5.Banyaknya kasus putus sekolah, di negara ini biaya pendidikan cukup tinggi, sehingga masyarakat miskin tidak memadai untuk mendaftar sekolah dikarenakan tidak cukupnya biaya untuk sekolah tersebut. Padahal salah satu factor kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan sehingga akses pendidikan yang tertutup dapat mengakibatkan angka kemiskinan di negara ini semakin meningkat.

6.Meningkatnya angka pengangguran, masyarakat miskin kesusahan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga masyarakat miskin kesusahan untuk bersaing dengan masyarakat kaya yang mendapatkan pendidikan yang layak.

Ada beberapa cara untuk mengatasi angka kemiskinan yang melebar di negara Indonesia, berikut cara untuk mengatasi angka kemiskinan di Indonesia :

1.Adanya pembatasan pajak dan retribusi daerah yang dapat merugikan usaha lokal maupun orang miskin.

2.Terus melakukan dan menyediakan pinjaman modal atau dana kepada warga di daerah

3.Mendirikan lembaga yang bergerak dalam bidang mikro, sehingga dapat memberikan manfaat kepada warga setempat.

4.Menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan banyak untuk warga

5.Mengupayakan mengurangi angka kematian ibu yang melahirkan

6.Terus melakukan upaya dalam meningkatkan fasilitas kesehatan masyarakat dimana pun berada.

7.Adanya upaya memberikan bantuan/subsidi kepada warga kurang mampu terhadap kebutuhan pokoknya

8.Upaya meningkatkan berbagai fasilitas warga/masyarakat, seperti jalan, listrik, dan lainnya.

9.Penghapusan larangan impor beras

10.Upaya dalam merancang perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran

11.Mendirikan lembaga yang bergerak dalam bidang mikro, sehingga dapat memberikan manfaat kepada warga setempat.

12.Terus melakukan perbaiki pendidikan ke semua daerah yang ada, tanpa pilih kasih

13.Menciptakan kesadaran

14.Melakukan donasi

15.Ambil tindakan sendiri

16.Menghilangkan ketimpangan gender

17.Menciptkan pekerjaan diseluruh dunia

18.Meningkatkan Akses Sanitasi Layak dan Air Bersih

Contoh kemiskinan yang ada di Indonesia yaitu Sejumlah warga di Kampung Apung, Muara Baru Jakarta Utara mengaku sudah bertahun-tahun tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah daerah. Padahal, mereka tergolong miskin ekstrem. Menurut data terbaru BPS, angka kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta mencapai 0,89% pada Maret 2022. 

Angka tersebut naik 0,29% jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun sebelumnya, yakni 0,6%. Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Suryana mengatakan indikator seseorang dikategorikan miskin ekstrem adalah jika pendapatan per hari mereka berada di bawah Rp11.633 rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun