Menjelang akhir masa kejayaan Majapahit, pengaruh Islam mulai meningkat seiring dengan kedatangan para pedagang Muslim dari Gujarat dan Arab. Meskipun ada potensi konflik antara penganut Hindu-Buddha dan Islam, banyak bukti menunjukkan bahwa interaksi antara kedua kelompok ini berlangsung damai. Beberapa tokoh penting dalam sejarah Islam di Nusantara juga berasal dari lingkungan Majapahit.
Contohnya adalah Sunan Giri yang merupakan keturunan dari seorang raja Majapahit. Ia memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa Timur. Hubungan baik antara penganut Hindu-Buddha dan Islam selama periode ini menunjukkan bahwa toleransi tetap menjadi nilai yang dihargai meskipun terjadi perubahan besar dalam peta keagamaan Nusantara.
7. Warisan Budaya Â
Warisan toleransi beragama yang ditanamkan oleh kerajaan Majapahit masih dapat dirasakan hingga saat ini. Bangunan-bangunan suci seperti candi Tikus dan Sukuh mencerminkan pengaruh campuran Hindu-Buddha dan Islam.Â
Pendidikan tentang keberagaman dan toleransi perlu terus ditanamkan kepada generasi muda agar mereka memahami pentingnya hidup berdampingan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Melalui pemahaman sejarah seperti era Majapahit, kita dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan memperkuat persatuan dalam keragaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H