Mohon tunggu...
Fatimatuzahra
Fatimatuzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembagunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Program Bantuan Kemanusiaan Indonesia terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Konflik Palestina: Efektifkah?

3 Desember 2023   11:29 Diperbarui: 3 Desember 2023   11:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan akar masalah yang sangat kompleks. Konflik ini dimulai pada awal abad ke-20, ketika gerakan Zionis mulai mendukung pendirian negara Yahudi di wilayah Palestina yang pada saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara, satu untuk orang-orang Arab Palestina dan satu lagi untuk penduduk Yahudi. Namun, rencana pembagian tersebut ditolak oleh pihak Arab Palestina, yang menyebabkan pecahnya perang antara negara-negara Arab dan Israel pada tahun 1948.

Perang tersebut berakhir dengan kemenangan Israel dan penandatanganan gencatan senjata, yang menandai berakhirnya Mandat Britania di Palestina. Akibat perang tersebut, sebagian besar wilayah Palestina jatuh ke tangan Israel, sementara wilayah lainnya dikuasai oleh Yordania dan Mesir.  Konflik antara Palestina dan Israel masih terus berlangsung hingga saat ini. Korban Palestina diduga mencapai angka ribuan hingga hari ini. Dalam berbagai forum yang diadakan, seperti PBB misalnya, Indonesia selalu menyatakan dengan tegas dukungannya kepada Palestina. Indonesia kerap aktif dalam upaya diplomasi untuk mencapai solusi dari kedua negara. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan perlunya penghentian tindakan kekerasan dan sepakatnya mengedapankan rasa kemanusiaan.  Konflik yang terus mengalami eskalasi tersebut telah merugikan banyak warga sipil, anak perempuan, dan perempuan. Selain itu, Indenesia juga melakukan komunikasi dengan ICRC untuk mengevakuasi WNI yang berada di Palestina. Bersamaan dengan hal tersebut, masyarakat Indonesia turut sedih melihat hal yang terjadi di Palestina.

Berbagai upaya dilakukan oleh masyrakat Indonesia, mulai melakukan berbagai bantuan kemanusiaan dengan mengumpulkan donasi pribadi ataupun malalui berbagai platform yang ada. Beberapa orang menggalang dukungan untuk Palestina di media sosial, dukungan tersebut dapat berupa kampanye maupun donasi bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia kepada Palestina memiliki dampak yang sangat penting bagi rakyat Palestina yang sedang mengalami konflik dan kesulitan ekonomi. Bantuan tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina. Bantuan yang diinisiasi oleh masyarakat tersebut mendapatkan respons positif dari pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas pengiriman bantuan kemanusiaan yaitu menggunakan pesawat hercules yang diberangkatkan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Pesawat tersebut mengangkut bantuan kemanusiaan yang meliputi alat penyuling air bersih, obat-obatan emergency, bahan makanan, selimut, tenda pleton, dan juga alat-alat medis untuk rumah sakit darurat. Kemenkes juga mengirimkan makanan tambahan bagi Balita dan ibu hamil, hygiene kit untuk bayi, Balita, dan juga ibu hamil.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa "Bantuan ini merupakan wujud solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan, karena tragedi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan. Indonesia akan terus bersama dengan perjuangan Bangsa Palestina".

Krishna Murti selaku Kadiv hubinter Polri Irjen menjelaskan bahwa bantuan tersebut dikirimkan oleh delegari yang terdiri dari anggota Polsi Republik Indonesia dan juga Kementrian Luar Negeri.

Bantuan yang dikirimkan tersebut berangkat menuju Bandara EL Arish di Mesir. Bandara El Arish sendiri merupakan bandara militer yang baru saja dibuka khusus untuk menampung bantuan yang akan diberikan ke Palestina melalui bantuan Pemerintah Mesir.

Bantuan tersebut disalurkan melalui UNRWA dan ERC untuk dapat melalui perlintasan. Karena hanya tiga pihak yang diizinkan Israel untuk membawa bantuan masuk yaitu, Bulan Sabit merah Mesir, Palang Merah Internasional (ICRC), dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) yang mengurusi oengungsi UNRWA. Namun, pihak Israel menahan beberapa bantuan yang ada di El Arish. Beberapa pengecekan dilakukan oleh pihak israel, setelah panjangnya proses pengecekan oleh pihak Israel, bantuan tersebut baru dapat menyebrang Gaza untuk disalurkan. Bantuan langsung diberikan oleh Palestinian Red Crescent ke beberapa titik kumpul para pengungsi.

Indonesia telah melakukan beberapa program bantuan kemanusiaan juga sebelumnya, bantuan tersebut berupa, Program bantuan dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Ini dapat memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terkena dampak konflik. Selanjutnya, rencananya Indonesia akan memberikan bantuan dalam pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek rekonstruksi terdampak perang di Palestina.

Bantuan yang diberikan Indonesia merupakan bukti nyata solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan di Palestina. Namun, dampak positif dari bantuan kemanusiaan Indonesia kepada Palestina tidak hanya dirasakan oleh Palestina saja, tetapi juga dapat memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional. Indonesia dapat memperlihatkan peran aktifnya dalam membantu negara-negara yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, sehingga dapat meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia.

Secara keseluruhan, bantuan kemanusiaan Indonesia kepada Palestina memiliki dampak yang sangat penting bagi rakyat Palestina dan juga dapat memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Palestina serta meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia internasional.  Namun, untuk melihat efektivitas program bantuan,  juga dapat dipengaruhi oleh berbagai tantangan, termasuk kebijakan lokal, koordinasi dengan pihak terkait, dan situasi keamanan di daerah konflik. Evaluasi terus-menerus terhadap program-program ini penting untuk memastikan bahwa bantuan yang disediakan mencapai sasaran dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu bentuk bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang berdasar dari rasa kemanusiaan, bukanlah agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun