Mohon tunggu...
Fatimatuz AzZahra
Fatimatuz AzZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang tertarik akan sejarah dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Nasionalisme Indonesia: Kisah Pertempuran 10 November 1945 yang Menggetarkan

5 Juni 2024   05:40 Diperbarui: 5 Juni 2024   05:43 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya, 10 November 1945 - Sebuah kejadian bersejarah menggema di tanah air, tepatnya di Surabaya, dengan terjadinya Pertempuran 10 November 1945 yang menjadi simbol kebangkitan nasionalisme Indonesia. Pasukan PRIAL (Pemuda Republik Indonesia Angkatan Laut) dipimpin oleh Supangat Sutejo, berhadapan dengan pasukan Inggris di Surabaya.

Konflik di Surabaya memanas dimulai pada 25 Oktober 1945 ketika Inggris pertama kali datang kemudian bertindak lancang meminta beberapa gedung untuk dijadikan markas mereka dan dengan lancang menggiring pasukannya memasuki Kota Surabaya, tapi tindakan lancang Inggris tersebut dapat dihentikan oleh BKR dan para pemuda Surabaya. Bentrok mulai terjadi pada tanggal 27-29 Oktober 1945 disebabkan Inggris yang melanggar janji – janji damai yang disepakati dengan pemerintahan Indonesia dan pemerintah daerah Surabaya.

Suasana tegang mulai terasa sejak sore tanggal 9 November 1945, ketika kedua pihak siap tempur. Kontak senjata tak terhindarkan pada keesokan harinya, di mana pasukan PRIAL yang hanya berkekuatan 30 orang segera dipimpin oleh Sutejo untuk memobilisasi tenaga dari berbagai daerah sekitar. Langkah ini diambil untuk menghadapi pasukan Inggris yang telah mempersiapkan pertahanan di sekitar pelabuhan.

Pertempuran pun tak terelakkan, namun semangat juang para pemuda Indonesia begitu membara. Mereka bersatu, melawan penjajah dengan tekad yang kuat demi kemerdekaan Indonesia. Dari hasil mobilisasi tenaga, pasukan PRIAL mampu memberikan perlawanan yang tangguh, meskipun dalam jumlah yang terbatas.

Dampak dari Pertempuran 10 November 1945 ini sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun banyak korban yang berjatuhan, infrastruktur yang porak poranda serta kerugian yang cukup besar, namun semua itu menghasilkan keberanian dan semangat juang para pemuda, menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan yang telah lama dirindukan.

Sejarah telah mencatat dengan jelas peristiwa heroik ini, di mana kebangkitan nasionalisme Indonesia semakin kokoh dan teguh. Semoga semangat juang para pahlawan dari Pertempuran 10 November 1945 terus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan nilai-nilai kejuangan dan patriotisme yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun