Mohon tunggu...
Fatimatus Zahro
Fatimatus Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - fatimatus zahro

Fatimatus Zahro, mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Era Socrates pada Masa Yunani Klasik

26 Desember 2022   06:58 Diperbarui: 26 Desember 2022   07:01 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat adalah induk dari semua ilmu, filsafat dikenal sebagai suatu usaha untuk memahami dunia dalam hal makna atau nilai-nilainya. Didalam filsafat sangatlah luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Karena filsafat  merupakan sebuah metode berfikir yang sistematis  dalam menyelesaikan berbagai problem. Filsafat juga berupaya dalam menjawab pertanya'an-pertanya'an tentang asal mula atau dasar alam semesta tempat manusia hidup dan menjadi tujuan dalam hidupnya.

Filsafat adalah induk dari semua ilmu, dan filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh dengan penalaran secara logis tentang objek-objek abstrak, dan kebenarannya ditetapkan secara logis. Pengetahuan filsafat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh indera, pengetahuan ilmiah dan objek material filsafat, yaitu. semua yang ada dan bisa ada.
Pada masa Yunani klasik terdapat beberapa tokoh besar yang membawa serta gagasan atau pengetahuan baik berupa metode, konsep maupun tulisan.

 Salah satu tokoh yang memberikan konstribusi pada masa Yunani Klasik adalah Socrates, beliau merupakan seorang filosof yang agung dengan filsafatnya sehingga melahirkan para filosof sesudahnya. Pemikiran filsafat pada Socrates salah satunya adalah tentang Dialektika. Dengan itu Socrates dapat menyangkal pendapat kaum sofis yang tatkala berkuasa di daratan Athena dengan pemikirnnya tersebut kebenaran itu Relatif.

Socrates lahir di Athena pada tahun 470 SM daan juga merupakan salah satu figure penting dalam tradisi barat. Socrates merupakan guru Plato, dan pada gilirannya Plato mengajar Aristoteles. Socaretes tidak pernah meninggalkan karya tulisan apapun sehingga sumber pertama mengenai pemikiran Socrates itu dari tulisan muridnya yaitu Plato.

Kemunculan Socrates didahului dengan kemunculan kaum sofis. Namun, Socrates menentang ajaran para sofis dan membela hak dan kebaikan sebagai nilai objektif untuk diterima dan disukai semua orang. dan Socrates hadir untuk menjawab apa yang terpancang dalam struktur pemikiran kaum sofis. Keberadaan kaum sofis dalam sejarah filsafatnya menjadikan manusia sebagai pusat pemikiran filosofisnya
Keberadaan kaum sofis memiliki arti penting pada masa itu, kaum sofis menempatkan manusia pada pusat pemikiran filosofisnya, dan pendapat kaum sofis yang relativistik mengatakan bahwa tidak ada yang namanya pengakuan yang absolut dan objektif. Ini membuat ukuran kebenaran relatif dan subyektif. Oleh karena itu, kelahiran Socrates tidak lepas dari kehadiran kaum sofis.

 Socrates membuktikan adanya kebenaran obyektif dengan menggunakan metode yang bersifat praktis dan dijalani melalui perckapan-percakapan, sehingga metode yang digunakannya biasanya disebut dengan metode dialog karena dialog mempunyai peranan penting dalam menggali kebenarran yang obyektif. Kebenaran itu harus lahir dari jiwa kawan yang merupakan lawan bicarannya. Metode  Socrates dinamakan Dialektika, karena dialog atau percakapan mempunyai peran yang sebenarnya. Didalam metode tersebut terdapat dua penemuan, didalam keduanya itu menyangkut berkenaan dengan dssar pengetahuan. Yang pertama, menemukan induksi dan yang kedua, menemukan definisi.

Induksi yang dimaksud oleh Socrates adalah membandingkan secara kritis, ia tidak berusaha mecapai yang umumnya dari jumlah satu-satunya dan ia mencari persamaan dan diuji dengan saksi dan lawan saksi. Dengan melalui induksi smapai pada dengan definisi. Definisi itu pembentukan pengertian yang bersifat dan berlaku umum. Induksi dan definisi menuju pengetahuan berdasarkan pengertian.

Socrates membuktikan adanya kebenaran objektif melalui metode praktis dan percakapan, oleh karena itu metode yang digunakannya biasa disebut dengan metode dialog, karena dialog memegang peranan penting dalam kajian kebenaran objektif. 

Dengan cara ini, Socrates melibatkan jiwa lawannya dalam dialog keyakinan kebenaran tidak hanya seperti ayam panggang yang melompat ke mulut terbuka, tetapi harus dicari melalui perjuangan, seperti mendapatkan Were yang paling berharga. . Melalui pencarian kebenaran juga terwujud tujuan lain, yaitu pembentukan karakter. 

Socrates adalah seorang filsuf kontroversial alami yang berani mengatakan sebaliknya. Dan pemikiran Socrates sebagai reaksi dan kritik terhadap pemikiran kaum sofis. Pemikiran Socrates lebih berorientasi pada manusia. Dan Socrates menggunakan metode dialektisnya untuk menjawab pertanyaan, yang berarti menggali atau memotong sesuatu melalui dialog, yang disebut maieutic techeme, yang menghasilkan jiwa dan pengetahuan dalam jiwa manusia.
Sebab menurut Socrates, tujuan hidup seseorang adalah menjadikan atau mengendalikan jiwanya dengan sebaik mungkin, karena jiwa adalah hakekat dari seseorang. Dan tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan. 

Jadi  obyek pemikiran Socrates ini  lebih ke pemikiran tentang manusia bukan pada alam semesta. Karena manusia adalah makhluk sadar dan  manusia bisa prilaku sendiri dan manusia juga hidup dalam masyarakat. Berbuat baik itu merupakan satu-satunya kebahagiaan hidup manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun