Mohon tunggu...
Literasi Phooty
Literasi Phooty Mohon Tunggu... Guru - Menghabiskan waktu dengan mengajar dan belajar. Menyukai kedamaian dan secangkir coklat hangat☕

Mendampingi perintah "Bacalah!" Dengan bacaan. Memperpanjang umur dengan tulisan. Dan menjaga kewarasan dengan goresan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mantra Pemanggil Uang

7 Mei 2024   23:20 Diperbarui: 7 Mei 2024   23:46 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pengen kaya,tuhan.

Aku malu dihina miskin dan bau.

Padahal tanpa sabun mereka juga sama baunya denganku.

Tanpa parfum-parfum itu bau badannya juga seperti ikan di pasar Minggu.

Tanpa baju-baju bagus itu mereka tak ubahnya aku,

tapi itu karena mereka kaya,tuhan.

Menghinaku seenak jidat, sama-sama lupa bahwa aku dan dia diciptakan olehmu.

Tapi,kalau memang kami sama,mengapa aku miskin dia kaya,tuhan?

Bukanlah lebih baik aku yang kaya, aku tidak akan sombong macam mereka.

Karena aku rajin ibadah dan menabung.

Pasti orang-orang akan berebut salim denganku.

Untuk meminta berkat dan wejangan.

Aku kan sudah rajin sholat Dhuha tuhan.

Sholawat ku sudah istiqomah sehari seribu.

Belum sholat malam dan doa seribu Dinar.

Jadi, mengapa aku belum kaya tuhan?

Padahal aku sudah menggaungkan mantra pemanggil uang.

05/05/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun