Aku lelah paran, selelah usahaku untuk mencari peristirahatan.Â
Yang menjadikan kasur-kasur itu tiada lagi bernyawa.Â
Atau hembusan angin yang membawa musik kehilangan makna.
Kukira lelapku sudah cukup paran, 8 jam bukan?Â
Bahkan kantuk mampu mendampingiku seharian.Â
Membuatku menjelma seperti putri tidur.Â
Atau tepatnya pingsan?
Si putri pingsan karena kelelahan.
Kelelahan yang tidak dia kenal.
Aku kehilangan diriku paran, diantara hiruk pikuk manusia yang membuatku tertawa.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!