Di Jawa, uwi memiliki beragam sebutan dna kerabat dekat. Antara lain, gembili (Dioscorea esculenta), gembolo (Dioscorea bulbifera), sosohan (Dioscorea pentaphylla), dan gadung (Dioscorea hispida).
Hampir sama dengan suweg dan ketela pohon. Rasanya padat dan mengenyangkan. Tumbuhannya merambat dengan tinggi sekali. Uwi dan suweg bahkan bisa menjadi alternatif untuk penderita kolesterol.Â
Ampok atau nasi jagung adalah olahan jagung yang telah dihaluskan lalu dikukus. Biasanya ampok dijual dalam keadaan kering dan cara memasaknya tinggi diseduh air panas atau direbus. Ampok ini sangat enak kalau dimakan dengan ikan asin atau ikan kuah pedas. Beeh rasanya, sedaaap. Apalagi ditambah lalapan, beh double kill.Â
Tiwul adalah makanan yang terbuat dari tepung gaplek (sebutan untuk endapan ketela pohon yang diparut). Biasanya berwarna sedikit kecoklatan. Karena terbuat dari tepung gaplek, rasa tiwul sedikit menul-menul, alias kenyal. Sama dengan ampok, tiwul cocok dimakan dengan makanan berkuah pedas atau ikan asin.Â
Yups, itulah makanan yang dianggap ndeso dan kuno, tapi jangan begitulah. Itu cuma persepsi orang-orang tertentu. Bahkan kala beras dulu belum ada banyak daerah yang sudah memiliki makanan pokoknya masing-masing. Lagipula makanan pokok di atas malah terbukti lebih sehat dan ketika nasi mulai langka, kenapa tidak mencari alternatif makanan pokok lain? Jadi, kompasioner mau coba karbohidrat pengganti nasi diatas? Atau di daerah kalian juga sama?Â