Bosan,tiada rasa hadir disini.Â
Bahkan lewat tangan sibukku yang scrolling.Â
Itu cuma omong kosong.
Makna hidup itu semakin sulit kupegang.Â
Ya, aku yakin aku belum mengikatnya dengan kuat.Â
Karena itu memang liar.
Katanya bergeraklah!!Â
Karena perjalanan membuat manusia lebih bijak!!
Aku sudah bergerak, bergerak dari ranjangku menuju jalanan penuh hiruk pikuk parade.
Parade yang bisa kita lihat bersama saat itu.Â
Yang membuat kita sama-sama seperti orang dungu.
Tontonan?
Heh, apa bedanya dengan isi gawaimu?
Semakin buang-buang waktu.
Kita butuh keramaian sesaat, katamu.Â
Pemegang kendali kewarasan saat sepi menggerogoti.Â
Okey, jawabku malas.
Nyatanya hidup kita seperti parade itu, ramai sesaat.Â
Memberikan keindahan sebaik-baiknya.Â
Untuk dipertontonkan.Â
Meskipun harus latihan.
Meskipun bertopeng kepalsuan.Â
Arak-arak kemenangan.Â
Atau sebenarnya kita bukan anggota karnaval?Â
Kita mungkin saja penjual pinggir jalan.Â
Mendapat keuntungan atas cahaya orang lain.Â
Lalu pulang setelah mendapat hasil.
Itu berlalu cepat, aku bahkan tidak banyak mengingat.
Yang kuingat adalah kasur di rumah tempatku terlelap.Â
Di Teras
22 Agustus 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI