Mohon tunggu...
Fatimatul insiyah
Fatimatul insiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa IAIN Jember -

Selanjutnya

Tutup

Money

Lemahnya Iman dan Pendirian yang Disertai dengan Permasalahan Ekonomi

25 April 2019   07:01 Diperbarui: 25 April 2019   07:27 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mengapa korupsi merajalela dan masuk kepada orang yang mengaku dirinya sebagai orang  muslim ? ... karena lemahnya iman kepada Allah dan hari akhir atau hari pembalasan, mereka menganggap semua tindakannya tidak akan pernah di pertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak. Orang yang memiliki keimanan yang lemah sangatlah mudah untuk melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan terjerumusnya dalam perbuatan--perbuatan yang melanggar hukum, seperti korupsi. 

Apa bila seseorang tersebut memiliki iman yang kuat maka mereka tidak akan mudah untuk melakukan tindakan korupsi karena mereka menyadari bahwa ada malaikat di sisinya yang selalu mencatat amal kebaikan dan amal keburukan paada setiap diri manusia. 

Dan banyak alasan lain yang di berikan oleh seorang yang melakukan korupsi. Adapun, dengan keadaan ekonomi yang kurang memadai, berbagai tindakan yang dapat di lakukan untuk mempermudah kebutahan ekonominya, tidak peduli dengan hal apapun yang di lakukannya, yang menjadi salah satu pemicu seseorang melakukan tindakan korupsi. 

Hal tersebut menjadi penyebab banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui tentang bentuk-bentuk dalam tindakan korupsi, ketentuan dan sanksi hukumnya, serta cara menghindarinya. 

Akibatnya banyak di antara masyarakat yang menganggap tindakan korupsi adalah hal yang biasa, bahkan mereka pun juga melakukan hal yang sama.

Karena iman kepada Allah selalu di sandingkan dengan iman kepada hari akhir. Sekecil apapun perbuatan manusia baik berupa butir atau pasir nanti akan di tampakkan dan ada balasannya di hari akhir atau hari pembalasan.

Seperti yang terdapat dalam ayat Al-Qur'an surah Al-Zalzalah ayat 7-8 :

Inilah yang di sebut dengan hisab Allah, kita berbuat baik atau buruk walaupun sangat kecil maka akan di balas oleh Allah SWT. Jangankan jutaan, membuat penggelembungan anggaran belanja atau bentuk korupsi lainnya dengan nilai miliyaran hingga triliyun akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.

Masyarakat yang beriman biasanya memiliki prinsip anti korupsi, karena korupsi termasuk perbuatan yang tidak baik, yang harus di brantas dan di basmi oleh orang yang beriman. 

Korupsi biasanya di lakukan oleh seseorang yang mempunyai gelar yang tinggi dan yang memiliki penghasilan yang lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti para pejabat pemerintahan. Korupsi biasanya di lakukan karena ketamakan, kerakusan dan godaan nafsunya yang tinggi.

Korupsi selain mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat. Korupsi bisa dikatakan sebagai penyakit yang menular, mengapa demikian? Karena salah satu penyebabnya korupsi adalah lingkungan yang mendukung yang dapat merusak keadilan dan kesejahteraan rakyat. Konflik antara politik dan bisnis merupakan hal yang sangat mudah terjadi pada kasus korupsi. 

Dengan molaritas yag rendah korupsi sangat mudah untuk di jalurkan yang dapat menular dengan sendirinya tanpa harus di tular oleh yang lain yang telah menjadi seniornya. Untuk menghindari hal ini seharusya kita dapat menghindari dengan penanaman nilai moral dan karakter yang kuat, yang dapat di mulai dari masa muda tentunya.

Seorang yang melakukan korupsi bisa di katakan orang yang tidak memiliki moral dan karakter yang kuat, kemungkinan mereka memang tidak mendapatkan pendidikan moral yang telah di tanamkan di usia mudanya atau kemungkinan nafsu yang telah membuat mereka lupa akan pendidikan moral yag telah di tanamkan. 

Semestinya hal ini dapat di hindari oleh mereka yang mempunyai jabatan. Seharusnya mereka selalu memegang prinsip pendidikan moral yang pernah di dapatkan sehingga bisa menjauhkan diri dari perbuatan yang haram pastinya.   

Penyakit berbahaya yang sedang terjadi pada manusia hampir di seluruh dunia saat ini yang khususnya pada umat islam adalah praktek korupsi. Memang banyak orang yang melakukan sholat akan tetapi hal itu tidak dapat menjamin kurangnya kasus korupsi di negara ini, yang khususnya pada negara indonesia. Banyak yang sholatnya rajin dan korupsinya pun rajin juga. 

Hal itu terjadi karena mereka hanya melakukan sholat dari sisi fiqih saja, tidak masuk pada hakikat tasawufnya. Jika sholatnya hanya sebatas fiqih saja tidak ada makna di dalamnya, sehingga fungsi sholat tidak dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. 

Dan selanjutnya adalah adanya sesuatu yang modern atau benda-benda yang baru, ketika manusia sangat cinta pada materi maka tentu berapa pun besarnya penghasilan atau gaji maka tidak akan pernah cukup. Apa lagi jika keinginan nafsunya tidak terbatas, sudah punya satu ingin punya dua, sudah punya dua ingin punya tiga dan seterusnya. 

Hal itu merupakan gejolak syawat hawa nafsunya yang tinggi. Apa bila tidak di halangi dengan keimanan, maka keinginan hawa nafsunya itu akan terus merajalela, yang sementara kemampuan manusia itu terbatas. Mencari uangnya juga pun terbatas ketika tidak seimbang antara kebutuhan atau keinginan dengan kemampuannya itu, maka pasti akan terjadi suatu penyelewengan.

Harapan besar untuk kita semua marilah kita bangun nilai-nilai spiritual dalam islam. Yang insyaallah jika rohani kita semakin kuat atau tangguh dan kokoh, maka semua tindakan-tindakan dan akhlak kita akan semakin mulia. Banyak perilaku yang dapat kita lakukan seperti nilai kejujuran, keberanian, menghargai perbedaan, menjaga lingkungan, kepedulian, menghormati orang lain, memegang amanah, percaya diri dan lain sebagainya. 

Sebagai penerus bangsa kita tidak boleh melupakan tugas utamanya kita yaitu belajar, dengan belajar dapat membekali diri dengan berbagai ilmu dan pengetahuan untuk memberantas korupsi dengan berpegang teguh pada nilai-nilai agama, aturan-aturan dan norma yang ada serta memperkuat karakter dan mental dan spiritual. Dengan bekal tersebut dapat menjadi bibit-bibit pembawa perubahan di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan Allah senantiasa selalu memberikan kemuliaan pada umat Nabi Muhammad Saw, umat akhir zaman ini, di dunia dan di akhirat. Amiinn..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun