Mohon tunggu...
Fatima Nadine
Fatima Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 JAKARTA

XI MIPA 1 (15)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Bumi Manusia"

3 Maret 2021   12:27 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:46 13124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minke sangat terperdaya oleh kecantikan Annelies, tetapi messki luar biasa cantik, ia tak punya teman Indo dan totok karena berhenti sekolah. Mentalnya pun seperti bocah karena sejak kecil harus membantu ibunya di perusahaan tanpa pergaulan dengan kawan-kawan seumurnya.

 

         Seiring berjalannya waktu, Minke dan Annelies saling jatuh cinta. Tapi Minke tak menyangka bahwa Annelies menjadi sangat bergantung padanya. Ia terus disurati agar kembali ke rumah Nyai untuk tinggal bersama. Pernah juga Annelies sakit parah setelah lama tak melihat Minke yang dipaksa berkunjung ke rumah orangtuanya. Minke mau saja sebetulnya tinggal bersama Annelies.  Tapi tinggal di rumah seorang Nyai membuatnya kena stigma buruk di masyarakat. Seorang Nyai atau simpanan Belanda dianggap rendah. Minke pun pernah berpandangan demikian. Untungnya ia ditegur oleh sahabatnya, Jean Marais. Berlakulah adil sejak dalam pikiran! Begitu pesan Jean pada Minke. Jangan menghakimi Nyai Ontosoroh sebagai tuna susila seperti yang dilakukan orang lain.

 

Minke pun kembali menginap di Wonokromo (rumah Annelies) sambil terus bersekolah di H.B.S. Ia sendiri sudah mulai menulis untuk koran-koran. Sebagai pribumi, Minke banyak dipuji karena mampu menulis belanda dengan sangat baik. Tapi sayangnya, banyak temannya yang berdarah Eropa sinis padanya. Mereka merasa keeropaan mereka tersaingi karena ada pribumi yang prestasinya lebih baik. 

 

         Dari Wonokromo, sebuah kabar mengejutkan tiba-tiba terdengar. Tuan Herman Mellema (ayah Annelies) meninggal dunia. Selepas itu, datang lagi sebuah kabar menggemparkan. Nyai mendapat surat dari anak kandung Mellema di Belanda bernama Ir. Maurits Mellema. Maurits adalah anak sah Herman Mellema dengan Amelia Mellema-Hammers. Maurits menuntut seluruh kekayaan perusahaan yang dimiliki Herman Mellema yang selama ini dibesarkan Nyai Ontosoroh. Bukan itu saja, ia minta hak asuh atas Annelies untuk dibawa ke Belanda. 

 

         Tuntutan Maurits diajukan ke pengadilan. Nyai bersikeras melawan meski mereka tahu bahwa ia akan kalah. Pasalnya sederhana, tak ada pribumi yang bisa melawan Belanda, apalagi yang totok. Meski perusahaan Mellema tersebut dibesarkan oleh Nyai Ontosoroh, tapi akhirnya pengadilan memutuskan untuk menyerahkannya pada Maurits. Annelies dan Robert (Kakak Annelies) diberi bagian. Tapi Robert telah pergi dan hak asuh Annelies diminta Maurits. Alasannya supaya seluruh harta Herman Mellema jatuh ke tangan Maurits. 

 

Di tengah kasus ini, Minke dengan setia berada dan membantu Nyai maupun Annelies. Ia pun banyak diterpa gossip memalukan. Misalnya, ia mendapat stigma buruk akibat serumah dengan simpanan Belanda. Ia pun rajin membalas dengan artikel-artikel buatan sendiri yang dikirim ke surat kabar langganannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun