Mohon tunggu...
Fatimah Zahra
Fatimah Zahra Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar/Mahasiswa

Low Budget

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ungkit Masa Kelam Prabowo! Anies Hadirkan Ayah Alm. Harun Al Rasyid Saat Debat Perdana Pilpres 2024

16 Desember 2023   13:16 Diperbarui: 17 Desember 2023   22:49 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber @CNBC Indonesia

Seperti yang kita lihat saat ini dibeberapa media massa seperti televisi atau beberapa akun media sosial. Sedang hangat – hangatnya membahas tentang Pemilihan Presiden yang akan diadakan pada 14 Februari 2024 yang akan datang. Para paslon sedang berlomba – lomba meyakinkan rakyat bahwa mereka akan bertanggungjawab pada semuanya dan menjadi yang terbaik. Segala hal diperjanjikan namun tidak tahu apakah akan ditepati atau hanya sebatas janji. Banyak sekali spekulasi yang dikeluarkan oleh beberapa rakyat apalagi untuk Generasi Z yang sudah pasti tidak buta akan hal ini. Dunia politik yang semakin memanas membuat Gen-Z memiliki rasa penasaran tersendiri, mencari fakta – fakta  kebenaran yang akurat agar tidak salah dalam memilih pemimpin.

Banyak sekali kontroversi – kontroversi yang dikeluarkan saat debat perdana Pilpres kemarin, dimana para calon presiden saling membuka masalah lawannya. Mau itu masa lalu ataupun masa kini. Semua fakta – fakta tersedia dan telah direkap oleh jejak digital. Kita sebagai Gen-Z cukup mencari informasi yang valid agar tidak mudah tertipu atau termakan oleh kata – kata manis setiap paslon.

Dalam debat perdana Pilpres kemarin, dapat kita lihat bahwa capres nomor urut satu, Anies Baswedan menghadirkan ayah dari alm. Harun Alrasyid. Hal ini banyak sekali memicu kontroversi dan beranggapan bahwa Anies terlalu berlebihan.

Seperti yang kita ketahui, pada tahun 2019 Prabowo Subianto pernah mencalonkan dirinya sebagai calon presiden Indonesia dalam pemilihan umum. Namun setelah pengumuman hasil pemilu yang menunjukkan kemenangan Joko Widodo, terjadi kontroversi terkait klaim kecurangan dan ketidakpuasan pemilu yang disampaikan oleh pihak Prabowo Subianto. Gugatan ke Mahkama Konstitusi diajukan, dengan Prabowo menyatakan bahwa terdapat pelanggaran sistematis dalam pemilu. Protes besar - besaran dan bentrokan antara pendukung kubu berbeda dengan aparat keamanan menimbulkan beberapa korban jiwa, hingga pada tanggal 27 Juni 2019 MK memutuskan untuk menolak gugatan tersebut dan mengkonfirmasi kemenangan Joko Widodo.

Peristiwa ini diangkat oleh Anies saat debat perdana Pilpres pada tanggal 12 Desember 2023 kemarin. Dalam memaparkan visi-misi program kerjanya tentang tatanan negara tidak sesuai dengan prinsip hukum Indonesia,  Anies membahas tentang kasus yang menurutnya terdapat proses hukum tidak selesai dan tidak adanya kejelasan terhadap penembakan seorang pendukung Prabowo yakni Harun Al Rasyid (15) pada kerusuhan 21 - 23 Mei 2019 usai pemilu digelar.

Bahkan Anies menghadirkan ayah dari alm. Harun Al Rasyid yang berada dibarisannya saat mengikuti kegiatan debat perdana Pilpres 2024.

Awalnya Anies menyinggung tentang Ibu Mega Suryani Dewi yang mengalami kekerasan rumah tangga dan melapor kepada negara namun tidak diperhatikan kemudiam diam - diam  meninggal. Anies menyatakan hal ini tidak akan dibiarkan jika dia berhasil terpilih menjadi presiden Indonesia. Lanjut penuturan tentang cerita Harun Al Rasyid yang banyak orang beranggapan bahwa Anies sengaja menyinggung dan menjatuhkan Prabowo saat debat perdana Pilpres 2024.

"Hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil Pemilu, apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan" kata Anies dalam paparannya, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Diketahui Harun Al Rsyid meninggal di Jembatan Slipi Jaya, Slipi Jakarta Barat, pada Rabu 22 Mei lalu. Ia terkena tembakan lalu sempat dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. Sebelumnya ia disebut sebagai korban yang dipukuli oleh angota Brimop di depan masjid Al - Huda, Kampung Bali yang terekam dalam video.

Namun setelah dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati. Ditemukan luka tembak pada bagian lengan kiri atas hingga menembus dada. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Musyafak.

Anies juga meyakinkan keluarga korban dengan janji akan mengurus dan memperjelas kasus meninggalnya alm. Harun Al Rasyid sehingga keluarga korban pun bersedia untuk hadir di debat perdana Pilpres 2024. Banyak orang - orang yang terkejut dan kagum dengan keberanian Anies, namun banyak juga orang - orang yang menyatakan bahwa Anies terlalu berlebihan dan dinilai tidak etis lantaran menonjolkan penderitaan orang lain untuk sebuah bahan kampanye. 

Kubu TKN Prabowo-Gibran tidak terima dan tinggal diam dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Anies Baswedan dalam debat perdana Pilpres 2024 tersebut. Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran, Ahmad Muzani memberikan suatu klarifikasi untuk membantah pernyataan tersebut.

Ahmad Muzani menyatakan faktanya Harun Al Rasyid yang masih berumur 15 tahun bukanlah pendukung Prabowo Subianto yang saat itu menggelar aksi demo menolak hasil pemilu 2019. Alm. Harun Al Rasyid saat itu hanya datang untuk menyaksikan hasil demo. Mengangkat kasus ini juga memacu orang beranggapan bahwa Anies sedang mengeksploitasi 

Sumberr @Kompas.com
Sumberr @Kompas.com

"Penjelasan yang diberikan oleh orang tua Harun Al Rasyid pada saat kejadian dia berumur 15 tahun. Kalau 15 tahun berarti belum memiliki hak pilih, Tahun 2019 dia itu masih SMP. Kemudian dia juga mengatakan dia datang ke sana untuk menyaksikan, untuk melihat. Jadi dia bukan pemilih, dia bukan pendukung, simpatisan juga bukan, tapi dia usia anak-anak yang ikut menjadi korban," kata Muzani saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, kamis (14/12/2023).

Hal ini dianggap berlebihan dan sebagai salah satu strategi menarik untuk mencari simpatik masyarakat. Cara Anies dalam mencari simpatik tanpa adanya fakta data membuat banyak orang menjadi ricuh seusai debat perdana Pilpres 2024. Banyak juga yang beranggapan bahwa Anies Baswedan mengulik luka pada keluarga korban yang mana itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Sedangkan posisi Prabowo saat disudutkan Anies dinilai lebih kalem karena memberi jawaban secara proposional, tidak berlebihan dan lugas dalam bertutur.

Tugas Generasi Z adalah mencari informasi lebih valid dan actual agar tidak termakan dengan berita – berita panas yang berujung palsu. Banyak bukti – bukti yang harus dicari apalagi Gen-Z adalah generasi yang pemikirannya demografis serta kritis apalagi dalam dunia politik. Kebayakan Gen-Z pada tahun 2024 nanti sudah memiliki hak suara dan wajib memberikan suaranya untuk pemimpin pilihan yang menurutnya baik untuk menjadikan Indonesia yang Sejahtera dan tentram. Pengalaman pertama untuk saya bisa menyuarakan segala aspirasi, namun memberikan suara juga harus memiliki bekal. Bukan hanya asal dalam memilih namun, kita harus mengamati perjalanan Pilpres ini sampai tuntas agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih pemimpin yang bertanggungjawab.

Pilih pemimpin yang memiliki aksi bukan hanya bicara fiksi dengan rangkaian kata – kata manis. Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur, yang bisa mendengar suara rakyat kecil, membuat perubahan dipelosok terpencil dan membutuhkan pemimpin yang sanggup mengayomi rakyatnya secara langsung bukan hanya menikmati segala kewenangan yang telah ia dapatkan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun