Mohon tunggu...
Fatimah Wijayanti
Fatimah Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - ada

hidup hanya sekali, berikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Generasi Qur'ani Berkarakter Melalui Kegiatan Mengajar di TPQ

3 Februari 2024   12:13 Diperbarui: 3 Februari 2024   12:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKM Kelompok 192 memiliki program kerja di bidang pendidikan, salah satunya kegiatan mengajar di TPQ. TPQ tersebut adalah TPQ Al-Istiqomah dan TPQ Darussalam. TPQ tersebut terletak di Desa Gondowangi, tepatnya di Dusun Wiloso. TPQ Al-Istiqomah memiliki beberapa kelas, yaitu kelas jilid 1 hingga jilid 6, kelas Al-Qur'an, dan kelas Madin (Madrasah Diniyah). 

Kegiatan mengajar di TPQ Al-Istiqomah dibagi menjadi 2 waktu, yaitu siang hari dan malam hari. Pada siang hari yaitu pukul 14.00-15.00 yang berisi kelas jilid 1-6 dan pada malam hari pukul 18.00-19.00 yang berisi semua kelas, yaitu kelas jilid 1-6, kelas Al-Qur'an, serta kelas Madin dilaksanakan. Untuk jadwal Madin setiap harinya juga berebeda, yaitu hari senin kegiatan Diba', hari selasa mengaji pego/tajwid, hari rabu materi fiqih, hari kamis kegiatan yasin dan tahlil, hari jumat praktek sholat, serta hari sabtu mengaji kitab aqidatul awam. Sedangkan di TPQ Darussalam terdapat 2 kelas, yaitu kelas jilid 1 hingga jilid 6, dan kelas Al-Qur'an. Kegiatan mengajar di TPQ Darussalam dilaksanakan pada sore hari, yaitu pukul 15.30-17.00. 

Kegiatan mengajar di TPQ rutin dilakukan terkecuali hari libur, yaitu hari minggu. Kami memulai kegiatan mengajar di TPQ sejak tanggal 25 Desember 2023 hingga 25 Januari 2024. Kegiatan mengajar ini kami bagi menjadi 2 kelompok untuk ditempatkan di TPQ Al-Istiqomah dan TPQ Darussalam. Tingkat atau usia anak pada tiap jilidnya tidak merata, misalnya pada jilid 2 terdapat anak TK, pada jilid 5 terdapat anak SD, dan masih banyak lagi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Santri yang ada di TPQ tersebut memang sangat membutuhkan pengajaran mengaji yang lebih intensif, dikarenakan santri yang berada di kelas atas, seperti kelas Al-Qur'an masih banyak yang kesulitan membedakan huruf hijaiyah, membedakan makhorijul hurufnya, serta panjang pendek bacaannya. 

Selain itu, santri di TPQ tersebut sulit diatur sehingga pada saat pembelajaran banyak yang berkeliaran keluar ruangan, membeli makanan/minuman, dan banyak yang tidak memperhatikan penjelasan ustadz/ustadzah yang sedang mengajar. Terkadang mereka juga melontarkan ucapan yang tidak sopan. Kami memberikan pengajaran yang lebih inovatif sehingga para santri dapat berkonsentrasi saat pembelajaran dan lebih memahami materi yang telah dijelaskan. 

Metode belajar yang digunakan pada TPQ tersebut, yaitu para santri membaca doa sebelum mengaji, kemudian dilanjut membaca buku jilid/Al-Qur'an, setelah itu dilanjut mengevaluasi santri satu per-satu terhadap bacaan Al-Qur'an yang sudah dibaca, santri yang belum dipanggil menunggu dengan diminta untuk menulis bacaan Al-Qur'an yang telah dibaca, dan memberi nilai di buku penilaian masing-masing santri. Selain itu, kami juga mengajari doa sehari-hari yang sebelumnya belum diajarkan, bernyanyi menggunakan bahasa arab, bermain tebak kata bahasa arab, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun