Mohon tunggu...
Fatimah Wijayanti
Fatimah Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - ada

hidup hanya sekali, berikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM Toko Oli dan Baut

7 September 2021   18:39 Diperbarui: 7 September 2021   18:44 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid – 19 sudah hampir sebelas bulan lamanya mendera Indonesia sejak pemerintah mengonfirmasi infeksi Covid – 19 pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Tidak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, pandemi Covid – 19 juga berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. 

Hal ini dirasakan secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid – 19 juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM, karena pendapatan pelaku UMKM terutama di skala mikro berbasis harian dan tidak menentu. 

Saat ini UMKM menjadi bisnis yang banyak diminati dalam pergerakan roda ekonomi berskala mikro maupun makro. Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.

Saat ini UMKM mengalami berbagai macam permasalahan, seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun, dan PHK buruh. 

Dengan adanya berbagai macam permasalahan tersebut, hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan.

Untuk membangkitkan kembali kondisi ini diperlukan solusi mitigasi dan pemulihan. Langkah mitigasi prioritas jangka pendek adalah dengan menciptakan stimulus pada sisi permintaan dan mendorong platform digital (online), karena di masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. 

Perubahan pola tersebut sebaiknya diikuti pelaku UMKM agar dapat memperluas kemitraan, membantu memulihkan UMKM itu sendiri, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal. Upaya lainnya yaitu melalui kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk, proses pengolahan produk, kemasan, dan sistem pemasaran lainnya.

Di sisi lain, UMKM juga membutuhkan pendampingan strategi menghadapi pandemi. Sebab, strategi dasar yang dapat dilakukan adalah menunggu pasar mulai bergerak, serta kebanyakan dari UMKM tersebut akan berproduksi ketika ada pesanan yang masuk. Hal ini sangat berbeda dengan sebelum adanya pandemi, yaitu dimana proses produksi terus dilakukan tanpa menunggu adanya pesanan. Selain itu, media juga dapat menginformasikan kepada masyarakat bahwa UMKM tetap berproduksi dan beroperasi selama pandemi.

Agar UMKM bisa berkembang dan tidak berakhir pada kebangkrutan, pelaku UMKM mengubah strategi penjualan melalui skema digitalisasi. Skema digitalisasi dilakukan dengan memanfaatkan market place (perantara) dan menggunakan media sosial sebagai teknik pemasaran. 

Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting, terbukti di masa pandemi ini memberikan kenaikan pada pemanfaatan e – learning. Ecommerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan / kebersihan. 

Namun kita tidak dapat memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM, karena di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. 

Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang dinilai belum cukup maksimal. 

Selain itu, konsumen juga masih merasa tidak aman dalam melakukan transaksi digital. Pelaku usaha lebih memilih cara konvensional meski sudah tahu bahwa teknologi bisa membuat bisnis lebih efisien. Hal itu terjadi karena mereka tidak mengerti cara penggunaan teknologi sehingga enggan beralih dari cara lama.

Di Kabupaten Mojokerto, tepatnya daerah Gedeg terdapat sebuah UMKM yang dikenal dengan “Toko Oli dan Baut”. Usaha ini berdiri di tengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen di bidang otomotif. 

Setelah melakukan diskusi kecil dan wawancara dengan salah satu narasumber bernama Jaenal Aripin yang berperan sebagai pemilik usaha toko oli dan baut, saya mendapatkan banyak informasi menarik mulai dari dampak pandemi terhadap usaha ini dan strategi yang dilakukan agar tidak mengalami penurunan penjualan.

Usaha ini terdampak dalam segi penjualan, dikarenakan para costumer khususnya di bidang otomotif banyak yang tidak jalan terutama angkutan umum dan angkutan barang. 

Selain itu, beberapa bengkel yang berada di sekitar juga banyak yang mengalami penurunan di bidang service. Pokok permasalah terjadi akibat adanya kenaikan harga dari beberapa produk, seperti oli dan baut. Selama adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), usaha milik Jaenal Aripin ini harus tutup pukul 20.00 WIB.

Strategi yang dilakukan agar usaha ini tetap berjalan di tengah pandemi Covid – 19 dan tetap bisa bertahan yaitu dengan menambah produk, seperti berbagai jenis oli serta berbagai macam ukuran dan jenis baut. Selain itu, usaha ini yang biasanya buka sesuai dengan jam kerja yaitu pukul 08.00 – 16.00 WIB menjadi pukul 07.00 – 20.00 WIB.

Akibat dari penurunan ekonomi ini, Indonesia menerapkan kebijakan new normal untuk mendorong kembali roda perekonomian. Sedikit saran dari saya bahwasannya strategi pemasaran yang diterapkan oleh pelaku usaha toko oli dan baut ini sudah bagus. 

Tetapi, akan lebih baik lagi jika strategi pemasaran yang digunakan berbasis teknologi seperti iklan dan promosi melalui platform media sosial secara kreatif untuk menarik pembeli dan menginformasikan bahwa usaha toko oli dan baut ini tetap beroperasi selama pandemi.

Dibawah ini adalah foto bersama narasumber (Bapak Jaenal Aripin)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun