Mohon tunggu...
Fatimah Purwoko
Fatimah Purwoko Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa

jika memang ingin sedikit saja merasakan bagaimana menjadi Tuhan, berkaryalah.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kelestarian Penyu Terancam

27 Maret 2022   00:00 Diperbarui: 27 Maret 2022   00:06 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan dalam menetaskan penyu belimbing diakui memukulnya. Padahal, salam mengurus konservasinya, Pak Min sudah mendapat pendampingan dari BKSDA, IKP, dan DLH. Selain itu, titik telur penyu belimbing yang ditemuinya bukan cuma satu, melainkan tiga. "Dari tiga sarang belimbing tidak ada yang menetas," keluhnya.

Kegalalan ini dibawanya dalam forum diskusi. Beberapa ahli kemudian memperkirakan kalau telur-telur penyu belimbing yang ditemukan pada 2021 kemungkinan besar tidak dibuahi. Sehingga telur tidak dapat berkembang biak. "Mungkin penyu jantan jumlahnya sudah berkurang banyak," ujarnya sedih.

Turut dipaparkan, penyu lekang dan sisik menetas dalam 48-52 hari. Sementara menurut teori, penyu belimbing memerlukan waktu lebih lama, 60-80 hari. "Kalau satu sarang penyu, biasanya antara 70-130 butir telur," ungkapnya mengakhiri obrolan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun