Mohon tunggu...
Fatimah Purwoko
Fatimah Purwoko Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa

jika memang ingin sedikit saja merasakan bagaimana menjadi Tuhan, berkaryalah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perspektif Cantik Melalui Gigi

9 Juli 2019   12:03 Diperbarui: 11 Juli 2019   00:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: audydental.com

Dalam prosesnya, Tradisi Kerik Gigi ini tidak menggunakan anastesi. Sehingga perempuan Mentawai harus dapat menahan ngilu selama proses berlangsung. Tidak tanggung-tanggung, yang harus diruncingkan pun berjumlah 23 gigi. Gigi dikikis atau dikerik hingga menyerupai segitiga dengan bantuan alat yang terbuat dari kayu atau besi.

Menurut Yulianto, Tradisi Kerik Gigi yang dilakukan oleh Suku Mentawai, secara medis tidak dianjurkan. "Karena lapisan terluar gigi (yaitu) email, akan terkikis. Lapisan email itu lapisan terkuat, melindungi bagian dalam gigi, dentin dan pulpa. (Sedangkan) pulpa isinya syaraf dan pembuluh darah," pungkasnya.

Baik veneer maupun Tradisi Kerik Gigi memiliki kelebihan dan kekurangan. Keduanya memberikan rasa cantik dengan perspektifnya masing-masing soal estetika atau kepercayaan. Akan tetapi, membersihkan diri secara rutin adalah perawatan terbaik. Untuk terlihat cantik, tidak perlu mahal dan menyakitkan bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun