Nahdlatul Ulama (NU)
     NU lebih menghargai penafsiran tradisional yang dilakukan oleh para ulama. Mereka cenderung mengikuti madzhab dalam memahami teks dan lebih mempercayakan interpretasi kepada ulama yang berpengalaman. Pendekatan ini berakar pada penghormatan terhadap warisan intelektual Islam yang telah ada. NU percaya bahwa penafsiran yang dilakukan oleh ulama memiliki landasan yang kuat dan harus dihormati, mengingat mereka telah melewati proses pendidikan yang ketat dalam tradisi Islam.
- Pendekatan Terhadap Isu-Isu Kontemporer
     Muhammadiyah
    Dalam menghadapi isu-isu kontemporer, Muhammadiyah lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Mereka berusaha mengintegrasikan pemikiran modern dengan ajaran Islam, sehingga dapat menjawab tantangan zaman. Contohnya, dalam isu-isu sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, Muhammadiyah sering kali mengambil inisiatif dan berusaha menerapkan prinsip-prinsip Islam yang relevan dengan kondisi masyarakat. Pendekatan ini mencerminkan semangat Muhammadiyah untuk menjadi organisasi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman.
  Nahdlatul Ulama (NU)
   NU, meskipun juga menghadapi isu-isu kontemporer, cenderung lebih berhati-hati dalam mengadopsi perubahan. Mereka lebih fokus pada pelestarian nilai-nilai tradisional dan berusaha menjaga keseimbangan antara inovasi dan tradisi. Dalam pandangan NU, tidak semua perubahan dianggap positif, dan penting untuk mempertimbangkan dampak dari perubahan tersebut terhadap masyarakat. Oleh karena itu, NU sering kali mengedepankan dialog dan musyawarah dalam mengambil keputusan terkait isu-isu kontemporer.
- Perbedaan dalam Praktik Keagamaan
   Muhammadiyah
   Praktik keagamaan di Muhammadiyah cenderung lebih sederhana dan langsung. Mereka menekankan pentingnya ibadah yang tidak terpengaruh oleh praktik-praktik yang dianggap bid'ah. Contohnya, dalam hal peringatan hari besar Islam, Muhammadiyah lebih memilih untuk tidak merayakan dengan ritual yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah terhadap pemurnian ajaran Islam.
   Nahdlatul Ulama (NU)
   Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tradisi yang kaya dalam praktik ritual dan perayaan keagamaan. Mereka mengadakan berbagai kegiatan seperti tahlilan, peringatan Maulid Nabi, dan haul, yang dianggap sebagai bagian dari bentuk pengabdian kepada Allah dan penghormatan terhadap ulama. NU melihat praktik-praktik ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat komunitas.
Perbedaan pandangan antara Muhammadiyah dan NU dalam ilmu kalam mencerminkan keragaman pemikiran dalam Islam di Indonesia. Muhammadiyah menekankan rasionalitas dan modernitas, sementara NU lebih menghargai tradisi dan pengalaman spiritual. Keduanya memiliki kontribusi penting dalam pengembangan ilmu kalam dan teologi Islam di Indonesia. Dialog dan pengertian antara kedua organisasi ini dapat memperkaya pemahaman Islam yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.