Mohon tunggu...
Fatimah Nur
Fatimah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jepara

FTIK UNISNU JEPARA Nim : 191310004186 Kelas : 4PAI a8 Untuk Memenuhi Tugas UTS Psikologi Perkembangan Oleh Ibu Naili Rofiqoh., S.Psi., M.Si. dan Tugas kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiyah Bapak Muhammad Nofan Zulfahmi, S.Pd, M.Pd. Kelas : 7PAI a8

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permasalahan Remaja, Kebahagiaan Remaja

11 Juni 2021   11:10 Diperbarui: 12 Juni 2021   17:54 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PERMASALAHAN REMAJA, KEBAHAGIAAN REMAJA

 

A. PENDAHULUAN

Masa remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak mengalami perubahan (pancaroba) yaitu masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya menentukan usia remaja di sebabkan adanya perbedaan kultur dari tiap-tiap masyarakat di dunia. Di samping harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan jasmaniah yang sangat cepat yang dialami pada masa remaja, remaja juga harus mengadakan penyesuaian sosial yang baru, yang meskipun tidak menyolok dapat menimbulkan banyak tantangan dan gangguan. Sudah barang tentu masalah penyesuaian tersebut terasa cukup berat dan pada segi-segi tertentu menimbulkan ketegangan dalam kehidupan remaja pada umunya (Aryatmi, dkk.: 1991).

Remaja disebut dengan masa pancaroba karena sedang mengalami perkembangan fisiologis dan psikologis yang akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan akan menimbulkan banyak masalah dan masalah akan mempengaruhi kebahagiaan.. Dengan adanya informasi gambaran tentang kebahagiaan dan permasalahan di usia remaja, diharapkan dapat digunakan panduan para remaja untuk menciptakan kebahagiaannya sendiri ataupun berada dalam permasalahan remaja yang tak berujung.  Keadaan remaja yang berbahagia dan keadaan remaja yang bermasalah adalah dua titik ekstrem yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan dalam masa remaja.  Kebahagiaan artinya seseorang yang dapat melewati masa remaja dengan bahagia akan menjadi dewasa yang berkepribadian dan sebaliknya.

B. PEMBAHASAN

Piaget (dalam Hurlock, 1980) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia menjadi tolak ukur dalam definisi yang diungkapkan Piaget walaupun sesungguhnya remaja memiliki arti luas yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Piaget dalam Hurlock, 1980).   

Pubertas dianggap sebagai masa penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan setiap individu karena akan terjadi berbagai perubahan pada organ fisik. Perubahan yang paling kentara adalah mengalami masa baligh yang menandai organ-organ seksual. Peristiwa kematangan tersebut pada wanita terjadi 1,5-2 tahun lebih awal daripada pria. Terjadinya kematangan jasmani bagi wanita biasa ditandai dengan adanya menstruasi pertama/menarche. Sedang pada pria ditandai dengan keluarnya sperma pertama/polutsio, biasanya lewat bermimpi merasakan kepuasan seksual (dalam Ahmadi, 2005).

Menstruasi dan mimpi basah merupakan tanda primer kematangan jenis kelamin, sedangkan tanda-tanda sekunder pada pria: 1) tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis. 2) selaput suara semakin besar dan berat. 3) badan mulai membentuk "segi tiga", urat-uratpun jadi kuat dan muka bertambah persegi. Tanda-tanda sekunder pada wanita: 1) pinggul semakin membesar dan melebar. 2) kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi (lemak). 3) suara menjadi bulat, merdu dan tinggi. 4) muka menjadi bulat dan berisi (dalam Mappiare, 1982).

Perkembangan manusia terdiri dari beberapa masa, antara lain: masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orang tua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri ciri tersendiri, baik ada kelebihan maupun ada kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja, sering dianggap sebagai: masa yang paling rawan, menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya meskipun penuh dengan tantangan. (dalam Hasbulloh. 2007)

Berkembangnya aspek sosial, remaja akan memperluas pengalaman sosialnya dan mulai mempersiapkan tugas-tugas yang lebih spesifik yang sesuai dengan orang dewasa. Bertambah luasnya lingkup sosial, remaja semakin dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dan diharapkan mampu membuat hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, serta mampu bertingkahlaku sosial yang bertanggung jawab (Havighurst dalam Hurlock, 1973). Dalam usaha penyesuaian diri tersebut, remaja seringkali menghadapi berbagai masalah. Permasalahan remaja pada dasarnya merupakan masalah yang kompleks, antara lain: dari remaja itu sendiri, lingkungan keluarga, sekolah. Sugiyanto, dkk. (1993) menyebutkan bahwa lingkungan sosial dapat merupakan penyebab sekaligus sebagai sarana usaha penanggulangan permasalahan remaja. Penyebab dan penanggulangan permasalahan remaja dapat dilihat melalui konsep dukungan sosial (social support). Cohen dan Syme (1985) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan dukungan sosial adalah sumber-sumber yang diberikan oleh orang lain. Salah satu sumber dukungan sosial adalah kelompok teman sebaya. Holmes (1991) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan konteks yang paling alami dan aman bagi remaja, karena hubungan dengan teman sebaya merupakan interaksi yang mendalam. Hasil studi Afiatin, dkk. (1994) menunjukkan bahwa remaja telah melakukan berbagai usaha mengatasi permasalahan yang dirasakan. Usaha yang telah dilakukan tersebut sebagian besar mengemukakan permasalahannya dengan teman sebaya. Dengan sesama kelompok remaja, mereka merasa aman karena dapat bebas mengemukakan permasalahannya, dapat saling belajar dan saling mendapat umpan balik dari teman sebayanya. Berdasar penelitian Afiatin, dkk. (1994) dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan kelompok teman sebaya, dapat merupakan sarana yang cukup efektif untuk membantu remaja memecahkan permasalahannya. dan lingkungan sosial (Adisubroto, 1993).

Usaha mendapatkan informasi tentang berbagai permasalahan remaja di lakukan oleh Afiatin, dkk. (1994) yang hasilnya menunjukkan bahwa masalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan masalah prestasi akademik maupun non akademik, masalah psikis (sedih, cemas, kecewa), masalah fisik, masalah religius dan masalah sosial (berhubungan dengan teman, orang tua, guru dan tetangga). Dari penelitian Afiatin, dkk. (1994) tersebut disebutkan bahwa permasalahan yang mulamula dikemukakan yang paling banyak dirasakan remaja adalah permasalahan berkaitan dengan prestasi, khususnya prestasi akademik. Namun setelah diteliti lebih mendalam ternyata prestasi akademik lebih merupakan akibat yang dirasakan sebagai inti permasalahan telah banyak menyangkut pada hal yang bersifat psikologis dan sosiologis.

Kesimpulannya yaitu bahwa masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seseorang mengalami banyak perubahan yang mendadak baik fisik, emosi maupun sosial yang akan menyebabkan munculnya masalah, perubahan perubahan tersebut yaitu:

a)         Perubahan fisik, perubahan ini berhubungan dengan aspek-aspek anatomik maupun aspek-aspek fisiologis.

b)         Perubahan emosi, dimana anak mulai menunjukkan rasa "aku" nya, melalui tindakan tindakan yang menurut pendapatnya adalah benar, walaupun kenyataannya mungkin tindakan itu cenderung kearah negatif.

c)         Perubahan sosial, mengalami dua macam gerak yaitu memisahkan diri dari orang tua dan menuju kearah teman sebaya.

Perubahan-perubahan tersebut hampir dirasakan oleh semua remaja, sehingga kita dapat merasa terhibur oleh karena sebagian besar remaja mempunyai perasaan yang hampir sama. Hal ini mempermudah untuk memahami tingkah laku mereka. Sering kali remaja berpura-pura seolah-olah tidak mengalami kesulitan. Bagaimanapun beratnya masalah remaja, umumnya masalah-masalah itu akan menghilang setelah mereka menjadi dewasa, karena masa remaja akan berlalu pada saatnya (Aryatmi, dkk., 1991).

C. KESIMPULAN

Remaja dengan segala permasalahan diharapkan mampu mengatasi serta menemukan solusi yang efektif dan efisien sehingga tercapai kebahagiaan yang diidam-idamkan semua orang.  Kebahagiaan yang diinginkan remaja juga sangat diharapkan oleh orang-orang dewasa serta lingkungan yang ada disekitar. Kebahagiaan banyak bergantung pada diterima atau tidaknya apa-apa yang dialami atau yang telah dicapai. Dengan kata lain, seseorang telah dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan-kemampuannya, menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta hubungan antara pribadi dan lingkungannya. Kebahagiaan yang dicapai remaja, dapat menjauhkan dirinya dari masalah-masalah yang dihadapi. Informasi dalam tulisan ini dapat membantu remaja untuk terhindar atau menghindari masalah dan dapat mengatasi semua masalah yang sering muncul di usia remaja sehingga tercapailah kebahagiaan yang diinginkan diri remaja maupun lingkungan masyarakat sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Aryatmi, dkk.1991.Masalah Remaja.Semarang:Satya Wacana.

Hurlock.1973.Adolescent Development.New York: John Wiley & Sons.

Hasbulloh.2007. Masa Remaja adalah Masa Berkarya

Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya: Usaha Nasional.

Ahmadi, Abu & M.Sholeh.2005.Psikologi Perkembangan.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pusat Bimbingan.1991.Keluarga dan Berbagai Tekanan Jiwa.Semarang:Satya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun