Oleh Fatimah Latif
Membaca adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikkan bila kita menyukai jenis bacaan yang kita baca. Waktu tidak akan terasa berlalu disaat kita asyik dengan bacaan kita.
Namun sebagian orang menganggap membaca itu kegiatan yang membosankan dan bikin ngantuk. Pernah ada teman yang mengatakan “kalau liat buku saja sudah bikin ngantuk gimana membacanya?”.
Sungguh sangat ironis melihat keadaan seperti ini. Minat baca yang ada di lingkungan kita saja sungguh minim. Mungkin inilah penyebabnya mengapa Indonesia menempati urutan kedua dari terbawa pada minat baca.
Padahal bila dipikir-pikir ada banyak manfaat dari membaca. Salah satu diantaranya dengan membaca wawasan kita bisa bertambah sehingga dalam berkomunikasi dengan siapapun bisa nyambung. Dan ada banyak lagi manfaat yang kita dapat dari membaca.
Namun kegiatan membaca sungguh dihindari sebagian orang. Sebagai pendidik sangat prihatin dengan keadaan seperti ini. Indonesia kalah telak dari jepang yang memiliki minat baca yang sangat tinggi. dari yang pernah saya baca disebuah situs bahwa Indonesia itu hanya memiliki 0,001 persen tingkat minat bacanya di bandingkan Jepang yang memiliki minat baca jauh lebih tinggi dari itu.
Budaya baca jepang mungkin yang paling besar di dunia, pantas saja Negara jepang cepat maju. Literasi baca mereka sangat besar dan dari yang pernah saya baca bahwa toko-toko buku di Jepang itu sangat padat.
Di tempat-tempat umum rata-rata membaca sambil menunggu. Mereka memanfaatkan waktu dengan membaca sementara sebagian dari kita menghabiskan waktu kadang dengan bergibah.
Untuk mendobrak minat baca orang Indonesia belakangan digalakkan literasi baca di dunia pendidikan dengan menyediakan sudut-sudut baca dan taman baca sebelum adanya si Corona virus. Tapi belakangan ini semua kegiatan pengembangan yang dilakukan kalangan pendidik dan orang-orang terkait di dunia pendidikan berhenti total.
Dalam menyikapi hal ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga minat baca anak-anak didik kita. Berikut ini ada akan dipaparkan hal-hal yang bisa dilakukan
#Merancang pembelajaran yang berbasis literasi
Dalam menjaga minat baca anak didik di selama pembalajaran dari rumah, dapat dilakukan dengan menyelipkan bahan literasi. Dengan adanya bahan literasi dalam rancangan pembelajaran anak akan berusaha membaca setiap hari dengan begitu minat baca mereka tetap terjaga. Di samping itu bisa meminta mereka membaca buku yang ada di lingkungannya dengan meminta simpulan isi bacaannya.
#Pengawasan orang tua
Salah satu cara meningkatkan atau menjaga minat baca anak selama masa belajar dari rumah yaitu dengan melakukan koordinasi dengan orang tua untuk melakukan pengawasan dalam mengembangkan literasi baca anak. Dengan pengawasan orang tua anak akan mudah dikoordinir dalam berliterasi.
#Memposting sudut baca di rumah
Cara yang paling meningkatkan semangat anak dalam berliterasi adalah dengan meminta mereka memposting literasi baca mereka yang ada di rumah. dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan minat mereka dalam mengembangkan literasi baca. Karena dari postingan itu mereka akan berkreasi dan menunjukkan koleksi buku yang mereka punya.
#Mengajak bercerita
Mintalah anak bercerita setiap minggu, dari bercerita mereka akan menumbuhkan minat membaca. Tanpa membaca mereka tak akan bisa bercerita. Cerita bisa dikemas dalam bentuk video dan dikirim ke whatsapp grup kelas dan setiap anak bisa diminta pendapatnya mengenai cerita temannya.
#Menulis cerita
Menulis adalah salah satu kegiatan yang positif yang bisa dikembangkan sejak dini kepada anak. Dalam menulis sebuah cerita atau suatu hal tentunya anak akan membutuhkan referensi atau sumber dalam menulis. Untuk itu mereka perlu membaca banyak cerita atau banyak sumber untuk bisa menulis.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut penulis berharap dapat meningkatkan minat baca anak-anak Indonesia sehingga minat baca negara kita menjadi meningkat.
Mulai sesuatu dari lingkungan sekitar kita. Sehinga nanti sedikit berkembang ke kelompok yang lebih besar dan menjadi budaya baca bagi semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H