Konselor dapat melakukan intervensi perorangan dengan melibatkan siswa yang terlibat dalam perilaku bullying atau menjadi korban. Pendekatan ini melibatkan konseling individu untuk memahami penyebab perilaku tersebut dan membantu siswa mengembangkan keterampilan coping yang lebih baik.
6. Kolaborasi dengan Guru dan Orang Tua:
Bimbingan konseling harus bekerja sama dengan guru dan orang tua untuk menciptakan pendekatan holistik dalam mengatasi bullying. Kolaborasi ini dapat melibatkan pertemuan rutin, penyelenggaraan workshop bersama, dan diskusi terbuka tentang cara meningkatkan keamanan dan kesejahteraan siswa.
Melalui upaya bersama antara bimbingan konseling, guru, orang tua, dan siswa, kita dapat menciptakan lingkungan di SMA yang bebas dari bullying. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki peran dalam memberantas bullying, dan dengan bersatu, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, positif, dan mendukung bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H