Sebagian dari hal-hal yang tak dapat kita kendalikan tapi dapat kiat pengaruhi adalah:
Pertama, masa depan atau hasil yang kita usahakan. Manusia bisa berencana dan berusaha, tetapi hasil berada di tangan Tuhan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi sehari, sebulan, atau beberapa tahun ke dapan.
Mungkin kita bercita-cita menjadi pemenang dalam Olimpiade Tokyo. Keahlian dan latihan-latihan rutin ada dalam kendali kita. Namun, kita berhasil memenangkan olimpiade atau tidak bukan lagi wilayah kita.
Kedua, kesehatan. Kesehatan adalah anugrah terindah yang Tuhan beri kepada kita. Kita semua menginginkan untuk selalu sehat agar bisa beraktivitas dengan baik dan makan dengan nikmat.
Kita bisa saja mengusahakan untuk sehat dengan olahraga secara teratur, konsumsi makanan sehat dan bergizi, istirahat cukup, berhati-hati melakukan sesuatu dan semacamnya.
Namun, siapa yang dapat menjamin bahwa kita tidak akan pernah sakit? Hal-hal di luar prediksi kita bisa saja terjadi. Mungkin saja tiba-tiba sakit atau kecelakaan. Ketika hal itu benar terjadi, maka kita harus bisa belajar untuk menerima.
Trikotomi kendali di atas setidaknya dapat membantu kita untuk mengetahui dan belajar terhadap respon apa yang sebaiknya kita keluarkan saat menghadapi segala sesuatu sehingga kebahagian dan ketenangan hidup dapat dengan mudah kita ciptakan sendiri.
Sebagai penutup tulisan ini, ada ungkapan yang begitu bijak dari Reinhold Niehbuhr yang berbunyi,
“Tuhan, berikan aku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak bisa aku ubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang bisa aku ubah, dan kebijaksanaan untuk mengatahui perbedaannya.”
Taman Baca: Aji, Darmawan. 2019. Mindful Life. Solo: Anggota IKAPI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H