"Punya IPK tinggi juga belum tentu sukses!"
Seringkali kita membaca atau mendengar atau bahkan mengatakan sendiri ungkapan di atas. Mungkin sekilas ungkapan di atas tidak ada salahnya. Namun, saya memiliki pandangan lain perihal ini.
Mungkin saja di antara para pembaca memiliki pandangan yang sama dengan apa yang saya pikirkan. Jikapun tidak, tidak mengapa.
Baiklah, secara subtansi atau makna dari ungkapan di atas memanglah benar. Sesungguhnya orang yang memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tinggi memang belum tentu sukses.
Akan tetapi, coba kita perhatikan kembali ungkapan di atas. Jika kita lihat dari segi pemilihan gaya bahasa, apakah ungkapan di atas dapat dikatakan elegan?
Jika kita rasakan lebih dalam lagi, di balik ungkapan di atas seolah mengatakan bahwa seseorang dengan IPK tinggi tidak akan sukses. Walaupun terdapat frasa "belum tentu" di sana.
Di balik ungkapan di atas seolah terdapat diskriminasi. Kenapa yang disebut hanya "IPK tinggi"? Kenapa "IPK rendah atau IPK standar" tidak disebut juga? Sehingga seolah-olah dengan memiliki IPK tinggi itu salah, tidak akan sukses, dan lain-lain.
Ungkapan seperti di atas bisa jadi cukup menyakitkan untuk orang-orang yang mungkin sempat memperoleh itu atau menyandang gelar Cum Laude.Â
Oke, saya tidak menyalahkan ungkapan di atas. Saya hanya tidak sepenuhnya menyetujui.
Saya hanya berpikir, tidakkah lebih baik jika ungkapan di atas tidak lagi disebut-sebut.