Saya memang tidak menonton acara ini sejak awal diadakannya pada tahun 2013. Baru tiga tahun ini saya mengikutinya. Namun, sudah banyak sekali pelajaran dan kisah inspiratif yang bisa saya rengkuh dari acara ini. Tidak jarang pula, saya sampai meneteskan air mata menyaksikan berbagai kisah semangat juang para anak-anak Indonesia dalam mencintai dan menghafal Alquran serta orangtua yang luar biasa mendukung dan mendampingi buah hati mereka.
Di artikel sederhana ini, ingin saya bagikan sebagian pelajaran yang bisa saya ambil dari menonton acara Hafiz Indonesia. Mudah-mudahan para pembaca juga dapat mengambil hikmah dan semakin menumbuhkan kecintaan diri dan keluarga terhadap Alquran.
Pertama, Muhasabah Diri
Melihat luar biasanya para peserta Hafiz Indonesia dalam mencintai dan menghafal Alquran sedari kecil, mengingatkan kita akan sedekat apa kita dengan kitab suci agama kita. Sebagai seorang yang mengaku muslim dan beriman kepada Allah, sudahkah kita menyempatkan diri membaca kalam indah Allah secara istikamah?
Menyaksikan sebagian peserta yang sangat semangat menghafal di tengah keterbatasan kondisi fisiknya, sudahkah kita bersyukur dengan kondisi fisik sempurna yang Allah beri? Seringkali kita terlena atas berbagai kenikmatan yang sudah Allah beri dengan terlalu mementingkan urusan keduniaan sampai-sampai lupa kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya. Â
"Untuk menghafal Alquran tidak dibutuhkan kesempurnaan fisik, tapi kesempurnaan tekad"
Kedua, Terus memperbaiki bacaan Alquran
Di acara Hafiz Indonesia ini, tak hanya menampilkan kemampuan anak dalam menghafal Alquran. Akan tetapi, ada salah satu juri yang biasa dipanggil kak Nabila memberikan penilaian pada setiap lafal huruf-huruf yang dibacakan para peserta. Beliau memberikan masukan dengan sangat detail, sehingga kita yang menyaksikan pun dapat juga ikut belajar. Dari sini, ada banyak ilmu bacaan Alquran yang bisa kita pelajari.
Juri perempuan dengan nama lengkap Nabila Abdul Rahim Bayan ini bukan juri biasa, beliau sudah memiliki sanad dalam menghafal Alquran dan juga pernah menjadi guru ngaji putri imam Masjidil Haram saat masih tinggal di Mekah.
Dengan begitu, dari menonton acara ini, kita bisa turut serta belajar untuk memperbaiki bacaan Alquran kita.
Ketiga, Mendampingi dan mengenalkan Alquran pada anak sejak dini