Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Skripsi Ambyar karena Gagal Move On, Lakukan 5 Konsep "Grows" Ini!

4 April 2021   17:38 Diperbarui: 25 Maret 2022   00:39 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama para mahasiswa pejuang skripsi memang ada saja. Mulai dari menetapkan judul yang tak kunjung ketok palu, konsultasi skripsi dengan dosen pembimbing yang tak jarang ilang-ilangan, ke sana-ke mari cari referensi yang tak kunjung cukup.

Belum lagi narasumber yang susah, eksekusi data yang ruwet, hingga pada drama perasaan atau hati yang sulit diajak kompromi.

Di saat seluruh bagian pada diri--fisik, pikiran, hati--harus memberikan banyak fokus pada proses mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhir perkuliahan jenjang sarjana, seolah ada saja distraksi baik dari dalam dan luar diri yang terus saja menghambat perjalanan menuju tamat.

Ujian mahasiswa akhir memang cukup kompleks. Selain harus menyelesaikan tugas akhirnya, masa-masa akhir di dunia perkuliahan memang banyak dihiasi dengan hal-hal yang membuat overthinking, seperti banyaknya undangan nikah dari teman-teman.

Ada lagi pertanyaan kapan nikah dan kapan sidang, rencana lanjut studi yang belum pasti, rencana setelah lulus mau ngapain, hingga pada kisah percintaan diri sendiri yang dirasa menyedihkan.

Tak jarang pula, gagal move on menjadi salah satu hambatan terberat yang dilalui sebagian mahasiswa pejuang skripsi. 

Jika kamu merasa proses pengerjaan skripsi kamu jadi ambyar karena gagal move on dari sang mantan atau dari si dia yang bahkan belum sempat kamu miliki, sepertinya kamu harus pikir-pikir lagi deh. 

Apa kamu yakin hanya gara-gara itu kemudian kamu mengorbankan impian kamu dan mengecewakan orang-orang yang menyayangimu?

sumber gambar: aragonmentalhealth.com
sumber gambar: aragonmentalhealth.com
Move on adalah bentuk terapi diri kala cinta ternyata tak sampai pada muaranya. Memang cukup bisa dimaklumi bahwa move on tak semudah mengedipkan mata. 

Perjuangan hati untuk bisa merelakan orang yang terlanjur disayang adalah satu hal yang menguras banyak energi--capek hati, capek pikiran, dan capek badan. I see and i feel you~~

Namun, sesuatu yang tak mudah bukan berarti sangat sulit atau bahkan mustahil. Selama kamu mau dan punya tekad kuat, hal yang seolah mustahil suatu saat akan benar-benar menjadi nyata. Mengikhlaskan si dia, misalnya.

Memang memberikan saran tak semudah melakukannya. Namun, jika kamu ingin skripsi kamu tidak lagi ambyar dan gagal move on tidak terjadi lagi dan lagi, mungkin kamu perlu mencoba konsep GROWS sebagai tips move on anti galau.

Sumber: liputan6.com
Sumber: liputan6.com
Apa itu konsep GROWS?

Dilansir dari kisahcintasejati.com dalam artikel premium pembelajaran cinta oleh KCS Academy dituliskan bahwa GROWS adalah akronim dari Goal, Reality, Option, Will, dan Support.

Konsep GROWS ini mengajarkan kamu untuk mencintai diri kamu dengan manajemen yang baik atas pikiran dan perasaan kamu, hingga rencanamu untuk ke depannya.

Bagaimana konsep GROWS ini dilakukan? Markirai! Mari kita Urai. 

Pertama, Goal

Pada saat kamu galau karena gagal move on dan hari-hari kamu masih saja teringat tentang si dia, biasanya kamu akan terbuai oleh perasaan sedih hingga lupa pada tujuan hidup kamu sesungguhnya, terutama tugas akhir/skripsi yang saat ini sedang menjadi tanggung jawab kamu.

Apa yang telah dimulai sudah semestinya harus diselesaikan. Akan lebih baik lagi, jika skripsi dapat selesai tepat waktu sesuai target. 

Ketika gagal move on menjadikan skripsi kamu ambyar dan tujuan yang sudah kamu tata di awal berantakan, maka pada konsep pertama GROWS ini kamu perlu mengingat dan menata kembali tujuan-tujuan kamu dan impian-impian kamu yang sempat tercecer.

Menyelesaikan skripsi dengan cepat memang bukan ukuran sukses seorang, tetapi menyelesaikan apa yang sudah dimulai sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kewajiban adalah salah satu ciri orang sukses.

Kedua, Reality 

Setelah kamu mencoba mengingat dan menata kembali tujuan kamu agar skripsi kamu tidak lagi ambyar dan bisa lulus tepat waktu, maka kamu perlu menyadari kenyataan-kenyataan yang ada pada diri kamu dan sekitar kamu. Kamu dapat mengamati dan menilai fakta-fakta apa yang bisa mendukung dan menghambat impian kamu.

Jika kamu bisa menyadari bahwa hidup tak hanya berkisah tentang kisah cinta kamu dan dia yang menyedihkan, maka kamu akan mulai bisa mengerti dan merasa rugi sekali jika waktu kamu habis dan skripsi kamu ambyar hanya untuk memikirkan dia yang belum tentu menjadi masa depan kamu.

Kamu harus berpikir realistis tanpa terhalusinasi oleh harapan-harapan semu pada pikiran kamu sendiri yang ujungnya malah berakibat overthinking. Toh dia yang kamu pikirkan, belum tentu juga memikirkan kamu. Ya, kan?

Ketiga, Option 

Setelah kamu menata kembali tujuan kamu dan memahami fakta-fakta yang ada, maka kamu perlu menentukan pilihan tentang apa yang harus kamu lakukan selanjutnya.

Jika perlu, kamu bisa menuliskan daftar pilihan dan rencana yang akan kamu lakukan dengan menetapkan target sesuai dengan kemampuan dirimu secara maksimal.

Menuliskan rencana dan menyusunnya secara matang akan membantumu dapat menyelesaikan tanggung jawab--skripsi--dengan rapi dan terorganisir.

Keempat, Will 

Setelah menentukan dan menyusun apa yang yang menjadi rencana dan targetmu ke depan, maka kamu perlu tindakan untuk dapat merealisasikannya.

Rencana tinggallah rencana jika hanya terdapat dalam angan dan tidak dilaksanakan.

Segera lakukan pilihanmu, bertindaklah nyata dari rencana-rencana yang kamu susun.

Saat ini tujuan kamu adalah bisa menyelesaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu, maka yang dapat kamu lakukan adalah membuka kembali file penelitian yang sempat terbengkalai, menghubungi dosen dan melakukan bimbingan secara rutin, mengumpulkan dan menganalisis data-data yang mendukung skripsi, segera merevisi apa yang sudah disarankan oleh dosen pembimbing, dan lain-lain.

Lakukan itu semua dengan ikhlas dan anggaplah bahwa ini semua adalah bagian dari proses menuju sukses.

Kelima, Support 

Setelah tujuan berhasil kamu susun kembali serta kamu bisa merencanakan target-target yang akan kamu capai, maka kamu juga perlu dukungan dari lingkungan sekitar kamu yang dapat memberikan motivasi untuk menggapai apa yang kamu cita-citakan.

Pilihlah orang-orang yang sekiranya mampu mendukung kamu mencapai tujuan. Usahakan berada di lingkungan sehat yang dapat mengerti keadaan kamu dan dapat menambah semangat kamu.

Cari dan buatlah lingkaran pertemanan yang sama-sama mau berjuang untuk menyelesaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu sampai wisuda bersama. 

Dengan begitu, tujuan dan rencana yang sudah kamu susun dari awal akan mudah diraih. 

Sumber gambar dari citrapradipta.com
Sumber gambar dari citrapradipta.com
Begitulah konsep GROWS yang membantu kamu untuk move on dari si dia serta bangkit lebih kuat lagi untuk menghadapi kenyataan hidup selanjutnya.

Semangat para pejuang skripsi dan pejuang move on. Mudah-mudahan cepat selesai, ya. Segera dapat ijazah dan ijabsah, hehe. Aamiin.

Bacaan : 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun