Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Pagi Kita

1 April 2021   05:18 Diperbarui: 1 April 2021   05:22 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh idntimes.com

Maaf, masih sepagi ini aku sudah datang padamu. Membawakanmu secangkir arabica dan untukku segelas mocca. Di pendapa ini kemudian kita membagi cerita, kamu dengan dirimu, dan aku dengan diriku. Sedang, arabica dan mocca bersama-sama memadukan diri kita.

Arabicamu tinggal sisa dan moccaku masih seperdua, sementara arunika masih bersembunyi di lorong-lorong dini hari. Simpang siur manusia tersenyum-senyum pada kita sembari bersiap menunggu baskara.

Mendadak pagi kita menghilang, jingga di kaki langit kembali menghitam. Sedang di pendapa ini hanya menyisakan aroma arabicamu dengan sayup-sayup suaramu.

Padahal, pagi kita belum akan usai, atau bahkan sebenarnya belum dimulai--entahlah. Barangkali kita akan dipertemukan kembali di pagi esok hari. Sampai jumpa di pendapa kita sesungguhnya, dengan secangkir cappucino milik berdua.

Batu, 1 April 2021

--

Pagi: ilustrasi dari awal sebuah pertemuan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun