Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menanam Pohon Sukun di Depan Rumah Ternyata Bermanfaat, Loh!

21 Maret 2021   01:49 Diperbarui: 21 Maret 2021   13:58 3393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah sukun hasil memetik dari pohon sukun di depan rumah - Dokumentasi pribadi

"Buah Sukun"

Terus terang, saya baru tahu tentang buah ini saat ayah saya mulai menanamnya di depan rumah beberapa tahun yang lalu. Saat itu, kami menanam tanaman ini dari hasil cangkok pohon sukun pemberian teman ayah. 

Berdasarkan sumber yang saya baca, buah sukun tidak memiliki biji, sehingga perkembangbiakannya menggunakan vegetatif dengan beberapa cara, seperti cangkok, stek batang, tunas akar, dll.

Oh iya, sepertinya pohon ini kurang familiar dibanding dengan pohon-pohon lainnya, ya. Karena beberapa kali orang yang lewat di depan rumah saya, saya mendengar mereka nyeletuk, "Ini pohon apa, ya?" Hmmm.

Di artikel ini, saya akan sedikit berbagi tentang pohon sukun yang sudah tertanam lama di depan rumah kami. Halaman rumah kami tidak begitu luas, jadi pohon sukun ditanam di luar pagar rumah, tepatnya di pinggir jalan. 

Hal ini sudah biasa di komplek rumah kami, karena beberapa tetangga juga memiliki tananam pohon di luar pagar rumah mereka, seperti pohon mangga, cemara, ceri, dan ada juga pohon sukun seperti depan rumah kami.

Saat menanam pohon sukun ini, niat kami yang pertama adalah ketika nanti pohon ini sudah tumbuh tinggi bisa membuat halaman rumah menjadi sejuk dan rindang. 

Sinar matahari siang hari yang cukup panas bisa terhalang masuk ke rumah oleh adanya pohon sukun ini. Pohon ini tumbuhnya tinggi menjulang. Saat ini pun di depan rumah kami, pohon ini sudah hampir setinggi tiang listrik yang ada di sampingnya. Tinggi banget, kan? hehe.

Namun, ternyata tak hanya itu yang kami dapat dengan menanam pohon sukun di depan rumah. Walaupun hanya satu pohon, ternyata pohon ini memberi banyak manfaat dan juga kesenangan tersendiri bagi kami.

Apa itu? Tentu saja saat pohon sukun ini sudah menumbuhkan buahnya. Pada saat panen, kami bisa tiap hari mengambil buah sukun ini. 

Memang tidak semua buah matang bersamaan, tapi dalam beberapa hari bahkan minggu kami bisa mengambil buah sukun ini 1-3 biji tiap harinya. Menyenangkan, bukan?

Pohon Sukun di depan rumah kami - Dokumentasi pribadi
Pohon Sukun di depan rumah kami - Dokumentasi pribadi

Oh iya, Pohon sukun ini panennya tahunan. Bahkan, pohon sukun di depan rumah kami bisa panen setahun tiga kali. Uwaw, bisa kenyang makan sukun nih, hehe. Kenapa bisa kenyang? 

Ya, karena buah dengan nama ilmiah Artocarpus Altilis ini mengandung karbohidrat tinggi layaknya umbi-umbian.

Buah sukun yang siap petik ditandai dengan kulitnya yang berwarna agak kuning kusam. Kulitnya nampak tidak begitu mulus karena sedikit terdapat seperti bercak-bercak coklat di beberapa permukaannya.

Saya pernah beberapa kali menjumpai buah sukun yang terlalu matang, lalu jatuh sendiri dari pohonnya. Buah sukun yang terlalu matang bukan tidak bisa dimakan. Ibu saya biasanya langsung mengukusnya tanpa dikupas kulitnya. 

Dan luar biasanya, aroma yang keluar justru menjadi semakin wangi seperti bau buah nangka--serius. Rasanya pun enak sekali.

Kesenangan yang kami dapat saat memanen buah sukun ini adalah kami dapat berbagi dengan para tetangga, baik tetangga dekat ataupun tetangga jauh. 

Kami tidak memiliki saudara yang sama-sama tinggal di sini, jadi tetangga adalah tempat berbagi paling tepat dan memang sudah seharusnya kita berbagi dengan tetangga, bukan?

Buah sukun yang sudah dipotong - Dokumentasi pribadi
Buah sukun yang sudah dipotong - Dokumentasi pribadi

Saya bersama keluarga biasanya mengolah buah sukun ini dengan dikukus, digoreng bersama tepung, dan juga dibuat kripik sukun manis. Buah sukun yang sudah dikukus, teksturnya menjadi seperti roti--empuk dan ada rasa manis-manisnya. Begitu pula ketika digoreng bersama tepung, nikmat sekali rasanya.

Kami mengolah buah sukun menjadi kripik menggunakan teknik yang sederhana dan mudah sekali. Kami pilih buah sukun yang cukup matang, kemudian diiris tipis-tipis menggunakan pisau. 

Memang cukup memerlukan kesabaran ketika mengiri tipis buah sukun ini, karena terkadang hasil irisan kurang tipis dan saat mengiris belum sampai ujung irisan, sudah terpotong, hehe.

Nah, selanjutnya langsung siapkan minyak panas dan masukkan irisan buah sukun. Ketika irisan buah sukun sudah kuning kecoklatan, langsung disiram dengan gula yang telah direbus dengan air. 

Aduk sebentar sampai gelembung kecil pada minyak sudah tidak ada, kemudian angkat hasil gorengan dan tiriskan. Nah, sudah jadi deh kripik sukun manisnya. Maknyus!!

Mohon maaf saya tidak bisa menampilkan foto kripik sukun buatan kami di artikel ini. Sebenarnya saya pernah sempat mendokumentasikannya. Namun, ketika saya cari di galeri foto, sepertinya foto kripik sukun tidak sengaja terhapus. Sayang sekali.

Oh iya, tidak hanya memanfaatkan buah sukunnya, kami juga pernah mengambil daun sukun dari pohon sukun di depan rumah kami untuk digunakan sebagai minuman. 

Katanya, daun ini bisa digunakan untuk minuman kesehatan. Daun sukun direbus dan diambil sarinya kemudian dicampur dengan sedikit gula. Sedap, loh.

Ayah saya pernah menggunakan minuman daun sukun ini untuk membantu mengobati sakit asam urat yang saat itu pernah kambuh. Alhamdulillah, cukup membantu. Beberapa kali tetangga juga sempat izin meminta daun sukun ini dari kami.

Bermanfaat sekali bukan menanam pohon sukun di depan rumah? 

Tanaman ini mudah sekali perawatannya, loh. Kami biasa menyiramnya dengan air sisa mencuci beras, itu pun tidak setiap hari. Hujan yang sering turun membuat pohon ini tumbuh sehat dan kami tak perlu repot-repot sering menyiramnya.

Bagaimana, apakah Pembaca semua tertarik juga menanam pohon sukun di depan rumah? Pohon sukun sudah banyak dibudidayakan dan buahnya dapat juga digunakan untuk ide bisnis, loh. 

Buah sukun tidak hanya dapat diolah menjadi tiga jenis olahan seperti yang saya lakukan di atas. Lebih dari dari itu, buah sukun dapat juga diolah menjadi bolu sukun, donat sukun, kroket sukun, kolak sukun, gethuk sukun, nugget sukun, klepon sukun, bakso sukun, perkedel sukun, dan kreasi-kreasi olahan buah sukun lainnya. 

Resep dari beberapa olahan sukun pun mudah sekali kita dapatkan di internet, baik dari website ataupun youtube.

Nah, yuk diincip dulu buah sukunnya. :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun