Tak terasa, virus Corona yang tidak pernah kita harapkan kelahirannya baru saja merayakan hari ulang tahunnya di negeri ini. Beberapa hari lalu, masih di awal bulan Maret, ia tiup lilin di umur satu tahun.
Ah, bukan berarti tak ingin mendoakan kebaikan untuknya, tapi doa agar ia segera pergi sebelum ulang tahunnya yang ke-dua kiranya adalah harapan paling baik. Bukan kita tak suka padamu, Corona. Akan Tetapi, tersebab cinta kita yang terlalu besar, jadi kurelakan kamu pergi, hihi.
Pandemi belum kunjung memberikan titik terang kapan ia akan segera pergi. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan agar kita mulai belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 yang kabarnya juga telah bermutasi menjadi beberapa varian baru.
Mengetahui kenyataan yang ada, penting bagi kita untuk tidak takut, cemas, apalagi panik. Di sinilah Edukasi Diri perlu untuk dihadirkan dan dibiasakan.
Edukasi Diri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Self Education memberikan solusi apik agar dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun kita dapat bersikap tenang dan tetap waspada.
Lalu, Apasih sebenarnya Edukasi Diri itu?
Sederhananya, Edukasi Diri dapat kita maknai dengan 'belajar mandiri' yang mana segala sesuatu ada pada kendali diri kita. Kita menjadi subjek sekaligus objek dalam memberikan asupan terbaik untuk lahir dan batin kita.
Di tengah pandemi yang masih suka bersahabat dengan kita ini, maka kita perlu melakukan hal-hal yang dapat mengedukasi diri kita agar terhindar dari kecemasan berlebih. Apa sajakah itu?
Pertama, Selektif Terhadap Berita-Berita yang Tersebar di Media Online
Menjadi warganet yang selektif dalam memilih dan memilah berita, akan menjadikan diri tidak mudah termakan hoax.
Semakin mudah dan cepatnya sebuah berita dibuat dan disebar, kemungkinan munculnya berita-berita hoax semakin besar. Bahkan tak sedikit pula dari kita yang entah sadar atau tidak sadar turut andil dalam menyebarkannya.