Kamu tahu bahwa kamu mempunyai potensi dalam dunia memasak, menulis, menyanyi, utak-atik barang elektronik, menari, atau melakukan sesuatu yang kamu merasa bahwa kamu memiliki kecenderungan di sana. Eh, ketika ingin melakukannya, tiba-tiba muncul perasaan tak yakin, perasaan tak sanggup, perasaan minder, perasaan tidak berguna, dan lain sebagainya. Sebenarnya kamu merasa kesal dengan perasaan itu, bukan?
Kamu tahu, tidak? keinginan kamu untuk melakukan dan mencapai potensi yang kamu miliki itu disebut dengan proses aktualisasi diri.Â
Kedengarannya sangat sederhana, kamu menginginkan potensi yang ada dalam dirimu dapat tereksplorasi dengan baik sehingga kamu mampu melakukannya dengan nikmat sebagai hobi yang sangat menyenangkan. Apalagi jika hobi itu dapat menghasilkan uang, sudah pasti akan semakin membahagiakan, kan.
Aktualisasi diri ternyata menjadi salah satu dari kebutuhan manusia. Kita sebagai manusia membutuhkan segala sesuatu untuk menjalani hidup. Termasuk di dalamnya bagaimana agar hidup ini selalu memberikan kebahagiaan. Karena itu, kebutuhan akan aktualisasi dalam diri manusia menjadi hal yang  sangat diharapkan untuk terealisasi.
Sebenarnya apa sih aktualisasi diri itu?
Aktualiasasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk menggunakan, mengembangkan, dan memanfaatkan segala potensi, bakat, dan kualitas yang ada pada dirinya. Dilansir dari sehatq.com bahwa aktualisasi diri sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental, aktualisasi diri menggambarkan sikap seseorang yang positif terhadap perkembangan dan kesehatan dirinya.
Seorang Ahli jiwa, Abraham Maslow dalam bukunya Hierarchy of Needs mengatakan bahwa aktualisasi diri adalah kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia.Â
Kebutuhan akan aktualisasi diri menjadi kebutuhan terakhir setelah manusia sudah cukup memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, dan penghargaan terhadap diri.
Namun, sayang sekali, proses aktualisasi diri tidak selalu berjalan mulus. Seperti halnya kebutuhan akan pemenuhan fisiologis berupa sandang, pangan, papan, maka tak jarang pula cobaan-cobaan itu datang baik dari dalam ataupun dari luar. Untuk mencapai tahap aktualisasi diri memanglah tidak mudah, terutama jika melihat lingkungan sosial kita yang kian lama kian menantang.