Waduh, bahaya kalau sudah begitu. Bisa-bisa doi risih dan ilfeel melihat modelmu yang begitu.
Untuk meyakinkan kamu mengapa jatuh cinta itu tak perlu berlebihan, ini ada beberapa alasan yang perlu kamu pertimbangan dan mestinya bisa kamu pegang. Apa saja, tuh?
Alasan Pertama, Merasa sangat kehilangan, padahal tak pernah memiliki
Kamu pernah merasakan kehilangan seseorang, padahal tak pernah memilikinya? Oke, tidak masalah, karena memang dia pernah berada di hati kamu.
Orang yang kamu jatuh cintai, ternyata memilih menjadikan orang lain sebagai belahan jiwanya. Kamu tak salah dengan jatuh cintamu, pun dengan perasaan kehilangan yang kamu rasakan. Namun, perasaan kehilangan itu akan terasa lebih ringan jika jatuh cintamu itu masih bisa kamu kontrol.
Perasaan jatuh cinta yang kamu kontrol dengan fakta-fakta realistis, itu akan sangat membantumu ketika ternyata kamu tahu bahwa dia bukan jodohmu. Perasaan kehilangan itu akan segera terobati sejalan dengan kadar perasaan jatuh cintamu padanya yang tak berlebihan.
Orang yang kamu jatuh cintai, belum tentu jatuh cinta padamu juga, kan? kamu pasti sudah paham perihal ini. Jatuh cinta tak selalu berbalas cinta. Bisa jadi, jatuh cinta malah berbalas kecewa.
Ketika orang yang kamu jatuh cintai ternyata terlihat seperti memberikan perhatian padamu, sering menyapa dan melempar senyum, mengajak kamu makan bersama, meminta bantuan padamu untuk menyelasaikan tugasya, maka kamu perlu berhati-hati disini. Jangan buru-buru merasa "pucuk dicinta ulam pun tiba".
Tidak bermaksud untuk berprasangka buruk kepada doi. Namun, kamu perlu berhati-hati karena mungkin saja dia sedang kesepian dan kamu dijadikan pelampiasan, atau mungkin ia hanya ingin meminta bantuan, dan bisa jadi memang dia bersikap baik ke semua orang termasuk pada dirimu.
Kalau kamu terlalu menaruh rasa jatuh cinta dan mudah geer karena sikap baik doi dengan memunculkan harapan-harapan kamu sendiri, maka bersiaplah untuk kecewa. Toh, sebenaranya dia tak pernah memberi harapan padamu, kamu saja yang terlalu baper.