Dear Abi,
Engkau begitu istimewa, sampai-sampai aku tak tau apa yang harus aku coretkan dalam kertas putih ini. Jemariku seakan kelu membayangkan seberapa banyak huruf yang akan tertumpahkan untuk menuliskan kasih sayangmu..
Abi,
Aku ingat betul bagaimana Engkau pertama kali mengantarku ke sekolah, membawakan bekal untukku, mengambilkan raportku, dan segalanya untukku.
Abi,
Terima kasih telah mengajarkan aku mengenal Allah sejak kecil. Memakai kerudung, walaupun hanya saat bermain bersama teman-teman rumah. Meski sempat juga terlontar kata-kata menggelitik dari tetangga, "Adik mau pergi mengaji ya? Kok pakai kerudung." Dan saat itu kau tetap mengajarkan aku untuk tetap istiqomah mengenakannya.
Abi,
Aku teringat sekali saat Engkau sakit. Saat itu Engkau terlihat begitu menahan rasa sakit itu, mencoba untuk selalu tegar di hadapan orang-orang tersayangmu. Namun sakit yang saat itu Engkau hadapi ternyata memaksamu untuk tak bisa berpura-pura kuat. Aku tau itu, Abi. Bahkan saat itu detik-detikku selalu teringat akan keadaan Engkau, baru bangun tidur pun yang kuingat Engkau.
Abi,
aku sangat bahagia saat ini melihat Engkau sehat dengan umur yang memaksa untuk selalu bertambah. Semoga Allah memberikan kesehatan, panjang umur, dan keberkahan selalu untuk Abi, Ibu, Kakak, juga adik-adik tersayang.