Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Memberi Arti Perjalanan Hidup

9 September 2020   06:12 Diperbarui: 9 September 2020   06:29 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Memberi Pelajaran | Pixabay.com

Beberapa waktu lalu saya menghadiri acara pernikahan sahabat yang rumahnya cukup jauh dari saya. Saya harus menempuh jarak kurang lebih 56 km atau membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam lebih dengan menggunakan motor untuk sampai sana. Namun jarak yang cukup jauh tersebut tidak lantas menjadi alasan saya untuk tidak berangkat memenuhi undangan pernikahan sabahat di hari spesialnya itu. 

Dengan tekad kuat dan hati senang, saya dan teman saya berboncengan berangkat pagi-pagi menuju kesana agar bisa menyaksikan acara paling sakral dalam hidup dua manusia yang dipasangkan, apalagi itu kalau bukan akad nikah. Hehe..

Karena rumah sahabat kami ini berada di desa yang cukup masuk dan dekat dengan pegunungan, sedangkan kami berangkat dari kota, maka sudah bisa dibayangkan jalanan yang akan kami lewati seperti apa. 

Awal keberangkatan tidak masalah karena kami melewati jalan raya yang cukup besar hingga sekitar setengah jam kemudian kami mulai masuk pada jalan desa. Kami menemukan banyak jalan berkelok, naik turun, sedikit jalan bergeronjal, jalan sempit hinggalah kemudian kami sampai di rumah tujuan kami.

Selesailah semua acara ritual pernikahan, maka pulanglah kami pada malam hari setelah sholat maghrib. Karena rumah sahabat kami ada di desa, maka lampu jalanan masih belum seterang dan seramai di kota. Apalagi jalanan yang kami lewati banyak kebun kopi, rumah yang berjarak satu sama lainnya menambah keseraman dalam perjalanan. 

Jalanan yang gelap serta jarang sekali motor atau mobil lewat membuat tantangan tersendiri bagi kami, apalagi kami sama-sama perempuan, hehe. Menoleh sebentar saja ke belakang, gelap sekali seperti tidak terlihat apa-apa selain jalan yang kami lewati dan yang terkena cahaya lampu motor.

Perjalanan Hidup | Pixabay.com
Perjalanan Hidup | Pixabay.com

Dari perjalanan yang saya lakukan pada saat itu, membuat saya mengambil pelajaran dan kesimpulan bahwa keadaan jalanan bisa memberikan pelajaran yang berharga pada perjalanan hidup kita, seperti menggapai mimpi, merealisasikan sebuah harapan, dan menyelesaikan masalah-masalah kehidupan. Ada banyak tantangan-tantangan yang harus dan berani kita hadapi. 

Untuk menggapai apa yang kita inginkan sudah semestinya kita mau melewati tantangan itu. bahkan satu tantangan tidak hanya ditemui satu kali, namun bisa berulangkali dapat menemui tantangan yang sama.


Saya selalu meyakinkan pada diri bahwa dalam proses menggapai sebuah mimpi, bukanlah "hambatan" yang sedang saya hadapi, namun saya menyebutnya dengan "tantangan". 

Tantangan memberi arti tersendiri bahwa segala-sesuatu yang datang pada proses menggapai mimpi adalah sebuah gebrakan yang berarti menantang kita untuk terus mencoba, mereka bukanlah hambatan yang membuat perjuangan kita terkesan tersendat.

Begitulah kiranya jalan memberikan banyak pelajaran. Apa yang kita temui dan alami di jalan sama halnya dengan apa yang kita temui dan kita hadapi dalam mengarungi kehidupan. 

Jika jalanan memberikan kita banyak jenis jalan dan suasana perjalanan hingga sampai pada tempat tujuan, maka jalan dalam mengarungi kehidupan memberi kita banyak jenis tantangan hidup, suasana sedih senang, suka duka, jatuh bangun hingga sampai pada tujuan kehidupan yang diinginkan.


Maka dari itulah, jika kita mampu memaknai jalan yang kita lewati, maka kita akan mudah mengambil pelajaran untuk jalan perjalanan kehidupan kita.


salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun