Kemarin malam (9/11), masyarakat kompleks rumah saya merayakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW Rasul yang sangat mulia yang bertempat di masjid yang dekat dengan rumah saya. Orang-orang saling membawa makanan dan buah-buahan yang nanti pada saat selesai perayaan akan saling ditukarkan.
Kali ini ada yang berbeda dengan perayaan maulid nabi Muhammad SAW di kompleks rumah saya, acara yang diberikan keta'miran masjid kepada pada hadirin lebih bervariasi. Yang biasanya hanya pembacaan sholawat nabi diiringi dengan musik banjari serta ceramah agama, kali ini ada suguhan menarik.Â
Apa itu?
Yaa kami semua diajak untuk menonton bersama film sejarah Nabi Muhammad SAW semasa beliau masih kecil, dari mulai kelahiran beliau sampai saat beliau sudah menjadi pedagang hingga ke negeri Syam.
Menarik sekali bukan? Yang biasanya saya atau mungkin kami hanya melihat film semasa nabi Muhammad sudah diangkat menjadi Rasul, kali ini kami disuguhkan film masa kecil nabi Muhammad dengan segala keistimewaanya yang sungguh menakjubkan.
Sejak kelahiran, nabi Muhammad sudah diberi keistimewaan, yakni pada saat kelahirannya di dunia, dunia serasa terang benderang, cahaya keluar dari badannya, dunia terasa sangat tenang dan sejuk dengan ketenangan alam yang seakan turut bahagia akan kelahiran calon Rosul mulia.
Sejak kecil, nabi muhammad SAW sudah membawa berkah untuk lingkungan sekitarnya. Saat beliau disusui Halimah as-sa'diyah yang saat itu sedang dilanda krisis ekonomi, keluarga Halimah menjadi keluarga yang Allah berkahi, dari mulai peternakan unta yang  berkembang, rezeki yang mengalir terus, perdagangan yang lancar, keluarga yang sakinah, dan lain sebagainya.
Pada saat Halimah as-sa'diyah sakit dan tak ada seorangpun yang mampu mengobati, nabi muhammad dengan tangan mulianya, atas izin Allah mampu menyembuhkan sakit ibu susuannya tersebut.
Dan pada saat umur 5 tahun, ibunda tercinta nabi Muhammad SAW wafat pada saat perjalanan dari Yatsrib setelah mengunjungi sanak keluarga dan ziarah ke makan ayah nabi Muhammad. Pada saat adegan film ini, saya benar-benar menangis tidak bisa membayangkan anak sekecil itu sudah menjadi yatim piatu.
Dan pada saat Muhammad telah beranjak remaja dan melakukan perjalanan ke habasyah untuk berdagang, awan selalu menaungi diatas kepala beliau. Sesampai di  habasyah, seorang pendeta Buhaira membaca tanda-tanda kenabian beliau, hingga pendeta tersebut menyarankan agar Muhammad beserta pamannya untuk tidak melanjutkan perjalanan karena bahaya akan selalu mengintai beliau.
Sejak kecil, nabi Muhammad selalu bersikap baik terhadap teman-temannya, mengasihi dan berbakti pada orang tua, membantu anak-anak yang kelaparan, dan tidak mau jika ada seseorang yang didzolimi, serta banyak sekali kebaikan-kebaiakan lainnya.
Dari pemutaran fim kisah masa kecil nabi Muhammad di peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di kompleks rumah saya ini sungguh mengocok emosi, dari mulai menangis, tertawa, dan tegang, karena isi cerita dan pesan yang disampaikan sangat bagus untuk kita umat nabi Muhammad SAW dan para generai muda islam.
Nah, kita sebagai umat nabi Muhammad SAW, apakah sudah mengambil teladan dan melaksanakan apa yang telah dituntunkan oleh nabi?
Dari kisah kecil nabi Muhammad kita dapat mengevaluasi diri kita, sudahkah kita menjadi hamba yang bersyukur? Sudahkah kita memberikan didikan-didikan yang baik untuk anak? Sudahkah kita memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H