Yang lebih menyedihkan, mungkin kita juga berkontribusi dalam menormalisasi hal-hal seperti ini. Diam saja, tidak peduli, atau bahkan ikut menyebarkan. Kadang kita takut dianggap sok suci ketika mencoba mengingatkan orang lain. Tetapi, bukankah diam saja juga berarti menyetujui? Rasulullah ï·º bersabda:
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman."Â (HR. Muslim)
Sebenarnya, tidak ada salahnya jika kita memulai dari diri sendiri. Perlahan-lahan, belajar untuk tidak ikut-ikutan atau setidaknya tidak menyebarkan sesuatu yang salah. Tidak perlu memikirkan perubahan besar untuk dunia, cukup dengan memastikan diri kita bukan bagian dari masalah.
Semoga masih ada rasa peduli di hati kita. Sebab, jika bukan kita yang berusaha menjaga, siapa lagi? Jangan sampai kita baru sadar ketika semuanya sudah terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H