Keuntungan Menggunakan Hot Air Dryer:
•Efisien: Proses pengeringan lebih cepat dibandingkan dengan metode pengeringan tradisional di bawah sinar matahari.
•Higienis: Mengurangi risiko kontaminasi dari serangga dan debu.
•Kontrol: Suhu dan aliran udara dapat diatur untuk hasil pengeringan yang optimal.
•Serbaguna: Dapat digunakan untuk mengeringkan berbagai jenis buah dan sayuran.
Freeze Dryer (FD)
Metode pengeringan buah apel menggunakan freeze dryer (pengering beku) adalah salah satu teknik pengeringan modern yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan nutrisi dan rasa yang terjaga dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pengeringan apel menggunakan freeze dryer:
1.Persiapan Buah Apel:
- Pilih apel yang matang, segar.
- Cuci apel hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
- Kupas kulit apel (opsional, tergantung pada preferensi).
- Potong apel menjadi irisan tipis dengan ketebalan yang seragam, sekitar 3-5 mm.
- Rendam irisan apel dalam larutan asam askorbat atau jus lemon selama beberapa menit untuk mencegah pencoklatan.
2.Proses Pembekuan Awal (Pre-Freezing):
- Tata irisan apel di atas nampan khusus freeze dryer dengan jarak yang cukup.
- Masukkan nampan ke dalam ruang pembekuan awal freeze dryer.
- Biarkan irisan apel membeku hingga suhu mencapai -40°C atau lebih rendah. Proses pembekuan ini mengubah air dalam apel menjadi kristal es.
3.Proses Pengeringan Utama (Primary Drying):
- Setelah apel membeku, nampan dipindahkan ke ruang pengeringan utama.
- Tekanan di dalam ruang pengeringan diturunkan hingga mencapai tingkat vakum.
- Subu dinaikkan secara perlahan hingga sekitar -10°C.
- Pada kondisi vakum dan suhu rendah ini, kristal es dalam apel akan menyublim (berubah langsung dari padat menjadi gas) tanpa melalui fase cair. Uap air yang dihasilkan akan ditangkap oleh kondensor freeze dryer.
- Proses pengeringan utama ini memakan waktu paling lama, bisa mencapai 24-48 jam, tergantung pada jenis dan jumlah apel yang dikeringkan.
4.Proses Pengeringan Sekunder (Secondary Drying):
oSetelah sebagian besar air dalam apel telah dihilangkan pada tahap pengeringan utama, suhu dinaikkan lagi secara bertahap hingga sekitar 20-30°C.
- Proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa air yang terikat secara kimia dalam apel.
- Pengeringan sekunder biasanya berlangsung selama beberapa jam.
5.Pengemasan:
- Setelah  proses pengeringan selesai, irisan apel kering dikeluarkan dari freeze dryer.
- Irisan apel kering dikemas dalam wadah kedap udara atau kemasan vakum untuk mencegah penyerapan kelembaban kembali.
Keuntungan Menggunakan Freeze Dryer:
•Kualitas Produk Tinggi: Freeze drying menjaga kualitas nutrisi, warna, aroma, dan rasa apel dengan sangat baik.
•Tekstur Renyah: Irisan apel yang dihasilkan memiliki tekstur yang renyah dan mudah direhidrasi.
•Umur Simpan Panjang: Apel kering yang dihasilkan memiliki umur simpan yang jauh lebih lama dibandingkan dengan apel segar atau apel kering yang dikeringkan menggunakan metode konvensional.
Kerugian Menggunakan Freeze Dryer:
•Biaya Tinggi: Freeze dryer merupakan peralatan yang mahal dan membutuhkan investasi yang besar.
•Proses Lama: Proses pengeringan menggunakan freeze dryer memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengeringan lainnya.
Meskipun memiliki beberapa kerugian, freeze drying adalah metode terbaik untuk menghasilkan irisan apel kering dengan kualitas terbaik.
Jadi, buat yang pengen apel kering berkualitas tinggi, freeze drying emang juaranya! Rasa dan nutrisi apelnya tetep terjaga banget, kayak baru dipetik dari pohonnya. Tapi, siap-siap rogoh kocek lebih dalam ya, karena teknologi ini termasuk mahal.
Nah, kalo hot air dryer lebih ramah di kantong, tapi kualitas apel keringnya gak se-oke freeze drying. Cocok nih buat yang pengen produksi apel kering skala besar dengan modal minim.
Intinya, dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinggal sesuaikan aja sama kebutuhan dan budget kamu. Yang penting, jangan lupa cobain apel kering hasil dua metode ini, biar bisa nilai sendiri mana yang paling cocok di lidah kamu!
*Artikel ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswa/i Program Studi Magister Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara*Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H