Terkadang selfie ditempat tinggi bisa menjadi kebanggaan tersendiri. selain karena hasil foto bagus dan disukai banyak orang, di tempat tinggi juga kita bisa melihat pemandangan yang indah. Di Jogja, terdapat satu tempat tinggi yang belum terlalu terkenal. Nama tempat itu adalah Puncak Becici. Jangan dibayangkan puncak disini seperti puncak yang ada dibogor, lembang ataupun dipuncak gunung. Disebut puncak karena tempatnya berada dibukit hutan pinus dan tempatnya lebih tinggi daripada di sekelilingnya. Tenang saja, jika kepuncak ini tidak perlu capek-capek mendaki atau berjalan selama berjam-jam. karena tempat ini bukan seperti gunung. hanya perbukitan biasa.
Puncak becici terletak di Dusun Gunung Cilik, Desa Gunung Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta dan wilayah tersebut masih masuk dalam RPH (Resort Pengelolaan Hutan). Jika dari kota Yogyakarta dapat ditempuh sekitar 1 jam 30 menit sampai 2 jam. Untuk yang belum pernah kesana dan belum tahu daerah tersebut mungkin akan sedikit kesusahan ketika ingin menuju kesana. Untuk memudahkan, bisa ajak tempat yang sudah pernah atau minimal sudah mengetahui daerah tersebut. Jika tidak ada teman yang pernah kesana, bisa menggunakan teknologi yang bernama GPS. Namun bisa juga tanyakan pada warga sekitar tentang daerah tersebut. Mayoritas warga yang tinggal di sekitar daerah tersebut paham dimana letak puncak becici. Serta disepanjang jalan kesana, ada papan petunjuk menuju puncak becici. Jadi jangan khawatir jika belum pernah kesana sama sekali.
Untuk menuju kesana, sebaiknya menggunakan sepeda motor ataupun mobil kecil. Karena jalan yang ada disana juga kecil. Sepertinya tidak bisa dilewati untuk seukuran bus pariwisata. Jalanan yang dilalui cukup mudah walaupun ketika akan menuju daerah mangunan akan melalui tanjakan yang cukup tajam. Jadi pastikan jika motor atau mobil yang digunakan dalam kendaraan prima sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan disepanjang perjalanan.
Waktu yang paling indah untuk melihat pemandangan dipuncak adalah ketika pagi hari saat matahati terbit dan belum terlalu tinggi dan ketika sore hari saat matahari tenggelam. Sah-sah saja sih jika ingin kesana pada waktu siang hari, namun pemandangan yang terlihat tidak akan seindah ketika diwaktu-waktu tersebut. Diwaktu pagi dan sore hari, pemandangan langit akan mempercantik latar foto kita. Hal tersebut tidak akan kita dapatkan ketika siang hari. Selain ramai pengunjung, pada siang hari juga udara terasa terik. Meskipun daerah tersebut disebut puncak, namun pada siang hari udara akan terasa panas. Maka saran jika kesana pada siang hari kenakan pakaian yang nyaman dan bawa minum secukupnya.
Tempat wisata tersebut memang belum dikelola oleh pemerintah. Warga sekitar secara mandiri mengelola tempat tersebut. Sekarang ini disana sudah dibangun beberapa warung yang menjual makanan ringan dan minuman, tempat parkir yang luas, saung-saung untuk istirahat, serta rumah pohon diatas pohon-pohon pinus seperti yang ada di Kalibiru. Untuk kesana pun pengunjung tidak dikenakan tiket masuk. Hanya membayar biaya parkir sebesar 2000 rupiah.
Selain dikelilingi pohon pinus yang eksotis, disana juga disediakan tempat duduk dan saung-saung. Jadi bisa digunakan untuk beristirahat dengan keluarga dan rekan. Disana juga terdapat Rumah Pohon diatas pohon pinus. Perbedaannya dari Rumah Pohon di kalibiru, di Rumah Pohon puncak becici tidak dikenakan biaya untuk naik keatas. Dari sana kita bisa melihat pemandangan perbukitan dan sawah-sawah yang indah. Ketika sore hari, terlihat pesona matahari tenggelam keperaduannya. Bagi yang takut dengan ketinggian, disarankan untuk tidak naik keatas gardu pandang. Karena saat ini gardu pandang belum dilengkapi dengan fasilitas keamanan. Dan saya rasa, tangga-tangga dan papan-papan yang disusun juga masih agak ringkih. Mungkin karena belum dikelola dengan baik seperti di wisata kalibiru, jadi gardu pandang disana belum dilengkapi dengan peralatan safety. Semoga kedepannya bisa ditingkatkan lagi soal keamanannya.
Puncak becici merupakan tempat wisata alam alternatif untuk dikunjungi bersama teman atau keluarga. Selain belum terlalu ramai, untuk kesana pun tidak mengeluarkan biaya yang besar. Hanya bermodal kendaraan, biaya parkir, dan bekal maka liburan akhir pekan anda tidak akan monoton dengan hiruk-pikuk kota. Karena area wisata ini masih termasuk dalam kawasan hutan lindung, sebaiknya kita jaga bersama apa yang ada disana. Tidak membuang sampah sembarangan, tidak bermain api, dan tidak melakukan Vandalisme. Mari bersama kita jadi wisatawan yang bersahabat dengan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H