Dalam pertumbuhannya, otak menjadi salah satu point penting dalam kehidupan anak. Pada saat masa anak-anak otak berkembang jauh lebih pesat. Sebelumnya, otak sudah mulai berkembang jauh sebelum masa kelahiran anak, namun proses perkembangan otak tidak hanya berhenti sampai situ, ia akan terus berkembang bersamaan dengan simulasi-stimulasi yang didapatkan. Seperti yang sudah kita pelajari pada artikel sebelumnya,
Perkembangan Otak Bayi pada Saat Masih dalam Kandungan
Perkembangan Sistem Saraf Bayi pada Tahun-Tahun Pertama Setelah Kelahiran
Pada saat embrio masih berusia 5 minggu di dalam rahim, besarnya hanya seukuran biji apel. Berbeda dengan otak, pada saat delapan minggu otak tumbuh, struktur dasarnya dan sistem saraf pusat, dan jaringan saraf sudah menyebar. Bahkan sinyal saraf bisa berjalan lebih dari 150 mil per jam saat lahir. Pada saat itu hampir semua 100 miliar neuron otak manusia sudah ada di tempatnya, tetapi itu hanya mengisi sekitar dua puluh lima persen dan menyisakannya untuk apa yang akan terjadi nanti saat bayi sudah lahir di dunia. Setelah itu, otak akan memulai periode pertumbuhan tercepatnya dan kecepatannya bisa berukuran empat kali lipat, hingga sampai pada saat seorang anak sudah menyelesaikan prasekolah pada usia 6 tahun. Otak anak adalah 90% dari ukuran dewasanya selama ledakan pertumbuhan 700 itu, koneksi saraf anak terbentuk. Bahkan setiap detik, saat anak mendapatkan kapasitas untuk tersenyum, menangis, sampai pada saat sekitar dua bulan ia sudah mulai berbicara, bahkan sampai sekitar satu tahun ia bisa mengoceh dan seterusnya.
Gimana sih, perkembangan otak anak pada masa usia dini?
Pada saat anak berusia satu tahun, kira-kira ukuran otaknya sudah tumbuh dua kali dibandingkan ukurannya saat mereka lahir. Pada saat usia anak sudah dua tahun, berat otaknya sudah mencapai 75% dari berat otak dewasa. Banyak sekali perkembangan otak yang terjadi pada masa periode ini. Semua itu ditandai dari bagaimana anak mengenal emosi, mengontrolnya, dan menunjukkannya. Kita juga bisa melihat dari bagaimana perubahan sifat dan rasa penasarannya yang semakin tinggi.
Sudah tak asing bagi mereka akan hal-hal dan benda-benda yang ada disekitarnya. Itu tandanya ia sudah bisa mengenali berbagai bentuk benda. Pada usia dua tahun, si kecil sedikit demi sedikit mulai terasah kemampuan motoriknya, ia mulai belajar berjalan, melompat dan lain sebagainya.
Ketika usia anak sudah menduduki tiga tahun, sel-sel otak anak dan besaran volumenya sudah mencapai 80% nya otak orang dewasa. Tentu jumlah sinapsisnya juga mulai bertambah bahkan menjadi tiga kali lipat dibandingkan dengan otak orang dewasa. Sinapsis ini adalah sebuah penghubung, yang menghubungkan antara sel satu dengan yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu, otak pasti akan menangkis sinapsis-sinapsis itu. Dengan cara apa? Dengan cara dihancurkan. Karena otak akan lebih memperhatikan koneksi yang dianggapnya penting, dan membuang koneksi-koneksi yang tidak ia gunakan.
Otak akan berubah melalui pengalaman anak, seperti belajar berbicara, mengambil langkah pertama, memahami warna dan membentuk pemikiran baru. Nah, ketika neuron tertentu digunakan lebih sering, maka neuron lain yang tidak digunakan hilang dan inilah proses yang disebut pemangkasan.
Pada saat itu tiba, berarti anak sudah berada pada tahap berhitung. Dengan begitu, orang tua bisa memberikannya fasilitas yang mendukung untuk membantu mengasah kemampuannya, seperti memberikan mainan yang bersifat edukatif atau bisa memberinya cerita edukatif. Hal ini juga berguna untuk mencerdaskan stimulasi anak.