Mohon tunggu...
Fatimah azzahroh
Fatimah azzahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini, kasih yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagian Otak Manakah yang Kita Pakai? Sisi Kanan atau Kiri?

20 Maret 2022   13:22 Diperbarui: 20 Maret 2022   13:26 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tau, otak adalah salah satu bagian terpenting dari manusia. Dengan otak manusia bisa bertindak dan berpikir seperti yang sudah kita bahas pada bab-bab sebelumnya. 

Banyak sekali diantara kita sering memikirkan bagian otak sebelah mana sih yang sering kita gunakan? Lalu bagaimana cara membedakannya? Pasti banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang otak di benak kita.

Sejauh ini masih belum dapat dipastikan secara ilmiah bahwa otak yang kita gunakan bagian sebelah mana namun, banyak para ahli yang menyatakan bahwa manusia rata-rata menggunakan otak bagian kiri.

Bisa kita amati, permukaan otak kita yang menggumpal ini terbagi menjadi dua bagian yakni otak bagian kanan dan otak bagian kiri. Dari struktur inilah yang menginspirasi para ahli untuk mengeluarkan gagasan, salah satu gagasannya adalah bahwa otak yang terkenal mengendalikan logika yakni bagian otak sisi kiri dan otak bagian sisi kanan mengendalikan kekreativitasan. Namun, perlu kita garis bawahi bahwasannya mitos ini belum didukung langsung oleh bukti ilmiah.

Fakta apasih yang meyakinkan bahwa otak manusia atau otak kita sendiri memiliki dua sisi yakni sisi kanan dan sisi kiri? Perlu diketahui, ini semua terlihat jelas dari lapisan terluar otak yakni korteks. Sudah terlihat jelas dari bentuk korteks sendiri yang seperti ada belahan yang membentuk dua bagian. 

Bagian-bagian dari otak sendiri seperti bagian internal, striatum, hipotalamus, talamus dan semua sistem otak lainnya ini disusun oleh lapisan jaringan panjang tapi faktanya jaringan itu tidak hanya diatur oleh bagian otak sisi kiri saja namun juga diatur oleh otak bagian sisi kanan. Ternyata kedua bagian otak ini saling berkesinambungan menjadi satu kesatuan. 

Kedua sisi otak ini sama-sama mengendalikan fungsi tubuh yang berbeda seperti pada gerakan dan penglihatan. Bagian otak sisi kanan mengendalikan gerakan tangan dan kaki kiri begitu juga sebaliknya, bagian otak sisi kiri mengendalikan gerakan tangan dan kaki kiri. 

Dari contoh lainnya seperti sistem penglihatan yang lebih kompleks. Masing-masing dari mata kita mempunyai bidang penglihatan kiri dan kanan bukan? Kedua penglihatan kiri dari masing-masing mata ini dikirim ke sisi kanan otak dan kedua bidang kanan dikirim ke sisi kiri otak. Sehingga otak menggunakan kedua sisi itu untuk membentuk suatu gambar yang untuk dari dunia. 

Dari contoh yang paling sederhana, coba kita amati mata kita atau penglihatan kita, lalu tutup mata kuta sebelah, masih nampak jelaskan suatu benda di depan kita dengan bentuk yang utuh? Dari sinilah kedua sisi dari otak itu bekerja.

Sampai saat ini para ilmuan belum bisa memastikan mengapa penglihatan kita saling silang. Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa hal ini di mulai saat hewan mengembangkan sistem saraf kompleks, karena sistem itu memberikan refleks bertahan yang lebih cepat. 

Seperti contoh, saat katak melihat ada predator yang datang dari sisi kiri, maka dengan refleks sang katak menghindar atau lompat ke arah kanan. 

Maka disimpulkan bahwa ada dua sistem dalam penglihatan dan gerakan yang masing-masing dari sistem tersebut mengendalikan struktur kiri dan kanan.

Tapi masalah muncul saat kita mengkaitkan gagasan itu dengan logika dan kreativitas.

Kesalah pahaman ini dimulai pada pertengahan tahun 1800-an. Pada saat dua orang ahli saraf yaitu Broca dan Wernicke yang sedang memeriksa seorang pasien yang kesulitan berkomunikasi saat setelah mengalami cidera. 

Para peneliti inipun akhirnya menemukan kerusakan pada otak tepatnya dibagian cuping temporal kiri pasien. Sehingga mereka menganggap bahwa bahasa dikendalikan oleh sisi kiri bagian otak. 

Hal ini menjadi konsep yang sangat populer pada saat itu. Hingga penulis yaitu Robert memperkenalkan gagasannya bahwa logika untuk belahan kiri dan emosi dikendalikan oleh belahan otak kanan. Semua ini ia perkenalkan lewat karyanya yang digambarkan melalui dua tokoh ciptaannya. 

Namun, gagasan ini tidak bertahan lama. Setelah para dokter dan para ilmuan memeriksa beberapa pasien yang kehilangan satu belahan atau kedua belahan otaknya dipisahkan. Pasien ini menunjukan beragam perilaku yang berbeda-beda, baik logis maupun kreatif. 

Pada penelitian berikutnya menunjukkan bahwa satu sisi belahan otak lebih kreatif dari pada beberapa fungsi lain dari fungsi belahan itu. Pebelitian terus berlanjut hingga ada kesimpulan bahwa bahasa lebih menempati sisi kiri dan konsentrasi menempati sisi kanan. Jadi satu sisi otak lebih banyak bekerja namun, balik lagi hal ini bervariasi tergantung sistem, bukan per-orangan.

Tidak ada bukti lain yang menjelaskan bahwa seseorang punya otak yang dominan atau tentang gagasan pembagian dari otak kiri dan kanan baik antara logika maupun kreativitas.

Beberapa orang mungkin mempunyai suatu kelebihan atau spesialisasi baik itu logika ataupun kreativitas namun itu semua tidak ada kaitannya dengan pembagian otak. Bahkan gagasan logika kreativitas yang saling bertentangan tidak bisa dipertahankan. 

Contoh paling simple, dalam sebuah hitungan matematika yang kompleks pasti dibutuhkan kekreativitasan untuk menyelesaikannya, begitu juga dengan sebuah karya seni yang hidup pasti disertai dengan kerangka logika yang rumit. 

Hampir semua hal kreativitas dan logika melibatkan seluruh fungsi otak. Makannya otak kanan dan kiri sama-sama bekerjasama yang keduanya merupakan bagian dari otak yang fungsinya mengendalikan seluruh aktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun